Manipulasi, meremehkan, dan sikap merendahkan dari pelaku disamarkan dalam bentuk humor atau sarkasme.
Seringkali alibinya adalah bercanda namun ada kebenaran dan tujuan buruk dari perilaku tersebut.
Jika kita merasa dikecualikan oleh atasan dalam berbagai proyek tanpa alasan yang jelas, maka boleh curiga jika sedang menjadi korban gaslighting.
Terlebih lagi ketika kita memiliki kualifikasi yang jelas untuk ikut serta dan mampu terlibat dalam pekerjaan tersebut.
Hal ini juga berlaku untuk pengembangan profesional, promosi, kemajuan, kepemimpinan, dan peluang lain.
Ciri gaslighting ini mungkin lebih mudah diidentifikasi dibandingkan perilaku lainnya. Pelaku akan terus menerus melakukan ancaman pada korbannya yang tidak berdaya.
Misalnya saja atasan yang semena-mena mengancam pemotongan gaji pada bawahannya karena hal yang tidak berdasar.
Hal ini bisa terjadi jika kerap dibandingkan dengan karyawan lain dalam pengalaman atau pencapaian yang serupa.
Pelaku tidak memerdulikan capaian positif maupun kontribusi korban dan hanya fokus pada kesalahan yang ada.
Lebih lanjut, korban akan disalahkan atas tudingan tersebut sehingga berdampak buruk pada psikologisnya.
Baca juga: Jangan Mau Jadi Korban Gaslighting, Lawan!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.