Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tanda Gaslighting di Lingkungan Kerja, Awas Jadi Korbannya

Kompas.com - 01/05/2021, 20:27 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gaslighting merupakan kekerasan mental yang memanipulasi seseorang secara psikologis. Korbannya dibuat untuk mempertanyakan sikap dan keputusan yang dibuatnya.

Kekerasan ini umumnya sering ditemukan terjadi dalam hubungan romantis, misalnya pasangan pacaran atau suami istri.

Gaslighting juga bisa terjadi di lingkungan kerja, pelakunya termasuk atasan, manajer, rekan sejawat, klien dan pesaing bisnis.

Imbasnya adalah seseorang mulai mempertanyakan kredibilitas profesionalisme, dan harga diri pribadinya sendiri.

Dalam lingkungan profesional, perilaku ini bisa disebabkan oleh bias sistemik, institusional, atau pengaruh buruk media mainstream maupun media sosial.

Korbannya juga tak selalu individu namun bisa menyasar kelompok untuk dijadikan sasaran. Dibandingkan dalam hubungan romantis, lebih sulit untuk mendeteksi perilaku gaslighting di lingkungan kerja. 

Hal ini dikarenakan interaksi yang jauh lebih banyak dan beragam. Biasanya kepedulian pada korban gaslighting juga minim karena saling mengedepankan kepentingan pribadinya.

Baca juga: Waspada, Ini Tanda Pasangan Melakukan Gaslighting

Dikutip dari Psychology Today, ada tujuh tanda-tanda perilaku gaslighting yang bisa terjadi di lingkungan profesional antara lain:

  • Narasi negatif

Biasanya ini menargetkan soal kinerja, kredibilitas, produk, atau layanan yang dilakukan korban.

Tuduhan ini dilakukan secara persisten dan terus menerus. Hal tersebut hanya didasarkan penilai pribadi, bias, dan tidak berdasarkan.

Tidak ada data yang bisa mendukung tuduhan ini sehingga bukan sesuatu yang valid.

  • Gosip negatif

Korban gaslighting akan terus menerus mendapatkan gosip negatif mengenai karakter profesionalnya. Hal tersebut juga bisa merambat pada karakteristik pribadi sehinggga menjadi lebih personal.

  • Komentar publik atau publisitas negatif

Komentar negatif ini bisa terjadi dalam interaksi secara langsung, daring, individu, dan kelompok.

Momennya juga beragam mulai dari ketika rapat, laporan tertulis, evaluasi kinerja atau bentuk pengaturan lainnya.

Ujaran negatif ini umumnya didasarkan pada kebohongan daripada bukti dan fakta konkret. Namun dampaknya sangat besar karena berpengaruh pada kredibilitas profesional dan reputasi pribadi seseorang.

  • Humor dan sarkasme negatif

Manipulasi, meremehkan, dan sikap merendahkan dari pelaku disamarkan dalam bentuk humor atau sarkasme.

Seringkali alibinya adalah bercanda namun ada kebenaran dan tujuan buruk dari perilaku tersebut.

  • Pengecualian profesional

Jika kita merasa dikecualikan oleh atasan dalam berbagai proyek tanpa alasan yang jelas, maka boleh curiga jika sedang menjadi korban gaslighting.

Terlebih lagi ketika kita memiliki kualifikasi yang jelas untuk ikut serta dan mampu terlibat dalam pekerjaan tersebut.

Hal ini juga berlaku untuk pengembangan profesional, promosi, kemajuan, kepemimpinan, dan peluang lain.

  • Bullying dan intimidasi

Ciri gaslighting ini mungkin lebih mudah diidentifikasi dibandingkan perilaku lainnya. Pelaku akan terus menerus melakukan ancaman pada korbannya yang tidak berdaya.

Misalnya saja atasan yang semena-mena mengancam pemotongan gaji pada bawahannya karena hal yang tidak berdasar.

  • Perlakuan tidak adil yang persisten dan dapat diverifikasi

Hal ini bisa terjadi jika kerap dibandingkan dengan karyawan lain dalam pengalaman atau pencapaian yang serupa.

Pelaku tidak memerdulikan capaian positif maupun kontribusi korban dan hanya fokus pada kesalahan yang ada.

Lebih lanjut, korban akan disalahkan atas tudingan tersebut sehingga berdampak buruk pada psikologisnya.

Baca juga: Jangan Mau Jadi Korban Gaslighting, Lawan!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com