KOMPAS.com - Bunga bangkai raksasa, tumbuhan endemik Indonesia yang tergolong langka, belum lama ini mekar di kebun raya Universitas Warsawa, Polandia.
Bunga beraroma tidak sedap itu mulai berkembang pada Senin (13/6/2021) waktu setempat. Ketika mekar, tanaman itu mengeluarkan aroma yang mengundang banyak serangga penyerbuk pemakan daging.
Proses mekarnya sebenarnya tergolong singkat karena bunga tersebut mulai layu kembali pada Senin pagi, keesokan harinya.
Meski demikian, momen langka ini tetap dinantikan oleh warga Polandia untuk bisa menyaksikannya secara langsung.
Baca juga: Selama 2 Tahun, Bunga Bangkai Mekar Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Ribuan orang rela mengantre dan berdesak-desakan sejak Minggu malam sampai Senin pagi. Banyak pula yang mendokumentasikannya dan mengunggahnya ke media sosial.
Ada yang gagal menyaksikannya secara langsung karena tak tahan dengan aromanya dan menghindari keramaian. Alternatifnya, menyaksikan proses mekar bunga bernama Latin Amorphophallus titanum itu lewat video streaming dari pengelola.
Di luar habitat asli
Antusiasme masyarakat Eropa Tengah ini sebenarnya sangat normal dan bisa dipahami. Bunga bangkai raksasa hanya mekar dalam waktu singkat, maksimal tiga hari, dan tidak bisa diprediksi waktunya.
Tanaman yang juga dikenal dengan nama Sumatra Titan Arum ini relatif sulit dikembangkan di luar habitat aslinya. Apalagi di Polandia, negara dengan iklim yang tergolong sangat berbeda dengan Pulau Sumatera sebagai daerah endemiknya.
Baca juga: Bunga Bangkai Dikabarkan Tumbuh di Berbagai Tempat, Benarkah Termasuk Bunga Langka?
Bentuknya yang unik dengan tinggi hingga tiga meter juga ikut menambah daya tariknya. Jadi kehadirannya memang selalu berhasil menarik perhatian.
Sejauh ini, bunga bangkai hanya pernah mekar beberapa kali saja di luar habitat aslinya. Misalnya ketika mekar di New York Botanical Gardens pada 2016 dan 2018 di kebun kampus Amazon, Seattle.
Kala itu, proses berkembang kelopak bunganya juga amat dinantikan dan memicu keramaian dari masyarakat setempat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.