Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2021, 15:49 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Meski berbagai penelitian menunjukkan vaksin Covid-19 memperkecil kemungkinan kita mengalami gejala berat dan komplikasi akibat infeksi virus corona, namun masih banyak orang yang menolak divaksin. 

Fenomena ini bukan cuma ditemui di Indonesia, tetapi di negara maju seperti Amerika Serikat. 

Naas, salah seorang penolak vaksin di Texas, AS, justru mengalami komplikasi akibat infeksi Covid-19 dan membutuhkan transplantasi paru-paru ganda untuk bertahan hidup.

Ketika program vaksinasi diadakan di daerahnya pada Januari kemarin, Joshua Garza, pria tersebut, menolak untuk divaksin karena ia merasa tidak membutuhkan vaksin.

Belakangan dikabarkan pria berusia 43 tahun ini dinyatakan positif Covid-19 dan mengalami gejala yang parah.

Baca juga: Soal Orang yang Menolak Vaksin karena Tak Percaya Covid-19, MUI: Ini Penyakit, Kita Wajib Berobat

"Covid akhirnya menyerang paru-paru saya," tutur Garza kepada ABC News.

"Kejadiannya cepat, dalam waktu tiga minggu paru-paru sudah terinfeksi."

Pada awal Februari, Garza pingsan ketika berjalan di rumahnya. Istrinya lalu memanggil ambulans untuk membawa sang suami ke rumah sakit.

Garza dipindahkan ke Houston Methodist dan darahnya dipompa menggunakan mesin.

"Mereka memberi tahu saya paru-paru saya tidak berfungsi, jadi saya tidak tahu apakah saya bisa tidur malam ini dan bangun esok harinya," katanya.

Halaman:
Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com