Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/07/2021, 13:09 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang belum ada tanda-tanda bakal berakhir membuat segala hal terpaksa dilakukan dari rumah. Mulai dari bekerja, olahraga, hingga belajar.

Memang terasa praktis, namun artinya, penggunaan gawai pun semakin meningkat.

Apalagi, selain belajar, anak juga sering menggunakan gawai untuk mencari alternatif hiburan, seperti bermain gim atau menonton YouTube.

Baca juga: Begini Cara Batasi Screen Time Anak Agar Tak Ketergantungan Gawai

Nah, bagaimana sebaiknya orangtua menyeimbangkan antara gawai dan dunia nyata?

Berikut tips agar kehidupan dunia nyata dan gawai anak seimbang dari dokter Reisa Broto Asmoro.

Menurut dokter Reisa, memang sulit untuk menyeimbangkan kehidupan dunia nyata dan pemakaian gawai bagi anak.

Apalagi, di masa pandemi yang untuk belajar saja memerlukan gawai, sehingga tidak bisa membatasai pemakaian gawai hanya 1-2 jam saja, misalnya.

Namun, Reisa menyarankan agar kita memaksimalkan penggunaan gawai di waktu luar waktu sekolah.

“Jadi, kita anggap gawai itu sebagai tools untuk belajar dan mendapatkan manfaat bagi kita. Bukan sebagai hiburan semata,” kata Reisa dalam acara Mothercare Parentversary by Modern Parent, Senin (19/7/2021)

Reisa berpendapat, masalah yang ada soal penggunaan gawai di kala pandemi bukanlah gawai itu sendiri, tapi cara penggunaan gawainya.

Untuk itu, orangtua tidak perlu melarang dan membatasi anak dalam menggunakan gawai.

Namun, pastikan apapun yang ditonton, dilihat, dan dikerjakan anak mengandung ilmu, bukan hanya hiburan semata.

Selain itu, Reisa juga mengungkapkan, gawai tetap diperlukan agar anak-anak tetap “tersambung” dengan dunia nyata.

Baca juga: Jangan Suruh Anak Berhenti Rewel dengan Memberi Gawai, Ini Bahayanya

“Gak papa, biarkan saja. Anak juga kan perlu berinteraksi dengan teman-temannya menggunakan gawai itu."

"Jadi, dia juga terlatih komunikasinya, dunia nyatanya juga tetap tersambung,” tutur Reisa.

Reisa juga mengingatkan, yang paling penting bukan pembatasan, namun konten.

Untuk itu, diperlukan pengawas yang menemani dan memastikan agar anak tetap mendapat ilmu dan hal-hal positif dari apa yang dia lakukan dengan gawainya.

“Yang penting tetap diawasi, anak harus tetap dapat ilmu, dan gak dapat hal negatif atau main-main saja dengan gawainya."

"Kan kasihan juga anak gak dapat hiburan selama pandemi. Ingat, menjaga kesehatan mental anak selama pandemi itu penting,” ujar Reisa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com