KOMPAS.com - Anak-anak kita lahir di era teknologi, secara otomatis menjadikan mereka digital natives. Tak heran mereka sangat terpaku pada penggunaan gawai baik untuk bermain maupun belajar.
Hal ini diperburuk dengan masa pandemi yang membuat kita terpaksa melakukan banyak hal secara virtual.
Anak harus menjalani pendidikannya secara daring dan bertemu dengan saudara dan kerabat hanya lewat layar gawai saja.
Otomatis semakin sulit bagi orangtua membatasi penggunaan gawai pada anaknya. Namun screen time yang terlalu lama bisa berdampak buruk termasuk pada kesehatan dan perkembangan anak.
Membatasi screen time anak juga membuat orangtua lebih mudah mengawasi konten apa saja yang dinikmatinya di dunia maya.
Dikutip dari laman Mayo Clinic, terlalu sering menatap layar gawai akan membuat anak berisiko mengalami obesitas, gangguan tidur dan kemampuan berinteraksi sosial.
Beberapa penelitian menyebutkan screen time yang tak terkontrol meningkatkan risiko kecemasan dan depresi pada anak.
Baca juga: Anak Asyik dengan Gadget, Waspadai Bahaya Digital Eye Strain
Karena itu, orangtua perlu melakukan enam hal berikut untuk membatasi interaksi anak dengan layar gawai yaitu:
Ajari anak untuk bertanggung jawab dengan dirinya sendiri dengan memberikannya batasan screen time harian. Sampaikan hal tersebut kepada anak dan bantu mereka untuk mewujudkannya.
Kita perlu bersikap realistis dengan kondisi anak terkait penggunaan gawai. Jika mereka sudah terlalu ketergantungan, jangan bersikap kejam dengan langsung melarang penggunaan gadget.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.