Benjamin Cowling, ahli epidemiologi di University of Hong Kong mengatakan, kombinasi virus dalam jumlah besar dan masa inkubasi yang singkat menjadi alasan yang masuk akal untuk penularan varian Delta yang lebih masif.
Baca juga: 5 Fakta Covid-19 Varian Delta Plus, Sudah Terdeteksi di Indonesia
Banyaknya virus di saluran pernapasan berarti bahwa peristiwa superspreading cenderung menginfeksi lebih banyak orang, sehingga lebih cepat menyebarkan virus setelahnya.
Aspek lainnya, inkubasi yang singkat membuat pelacakan kontak lebih sulit di negara-negara, seperti China, yang secara sistematis melacak kontak setiap orang yang terinfeksi dan mengharuskan mereka untuk dikarantina.
“Menggabungkan semuanya, Delta sangat sulit dihentikan,” kata Cowling.
Peneliti genetika Emma Hodcroft di University of Bern, Swiss juga setuju dengan mekanisme tersebut.
Dugaannya, perkiraan perbedaan yang tepat dalam viral load antara Delta dan strain asli cenderung berubah karena lebih banyak ilmuwan mempelajari virus di berbagai populasi.
Baca juga: Covid-19 Varian Delta Disebut Virus Paling Menular
Meski demikian, belum ada jawaban apakah Delta dapat menyebabkan gejala yang jauh lebih parah atau seberapa "lihai" varian ini menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Menurut Cowling, akan lebih banyak data bisa dikumpulkan apabila penelitian melakukan pengamatan mendalam pada populasi orang yang terinfeksi Delta, dan varian lain yang lebih luas dan beragam.
“Virus ini mengejutkan kami,” kata Cowling.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.