Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Dicoba, 9 Cara Rumahan untuk Mengatasi Sesak Napas

Kompas.com - 29/07/2021, 16:07 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Healthline
  • Duduk di kursi dengan lutut ditekuk dan bahu, kepala, dan leher rileks.
  • Letakkan tangan di atas perut.
  • Tarik napas perlahan melalui hidung. Pastikan kita merasakan perut bergerak di bawah tangan kita.
  • Ketika mengeluarkan napas, kencangkan otot-otot. Kita harus merasakan perut tertarik ke dalam. Kemudian, embuskan napas melalui mulut dengan bibir mengerucut.
  • Untuk mempraktikkan cara pernapasan ini, kita lebih menekankan pada embusan napas daripada penarikan napas. Teruslah mencoba mengembuskan napas lebih lama dari biasanya sebelum perlahan-lahan menghirup udara lagi.
  • Ulangi prosesnya selama sekitar 5 menit.

8. Menggunakan kipas angin

Sebuah studi menemukan bahwa udara segar dapat membantu meredakan sesak napas.

Kita bisa coba mengarahkan kipas angin kecil ke wajah untuk membantu meringankan gejala sesak napas.

9. Minum kopi

Sebuah studi awal menunjukkan bahwa kafein dapat membantu melemaskan otot-otot di saluran pernapasan penderita asma.

Cara ini disebut dapat membantu meningkatkan fungsi paru-paru hingga empat jam.

Baca juga: Selain Covid-19, Waspadai Virus RSV yang Bisa Ganggu Pernapasan

Perubahan gaya hidup

Ada banyak kemungkinan penyebab sesak napas, beberapa di antaranya serius dan memerlukan perawatan medis darurat.

Jika sesak napas sudah terasa begitu mengganggu kenyamanan, sebaiknya segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Mendapatkan diagnosis secara cepat juga dapat membantu kita mendapatkan penanganan yang tepat dengan segera.

Sementara kasus sesak napas yang tidak serius dapat ditangani di rumah.

Perubahan gaya hidup juga dapat membantu mengatasi sesak napas. Beberapa di antaranya:

  • Berhenti merokok dan menghindari asap rokok.
  • Menghindari paparan polutan, alergen, dan racun lingkungan.
  • Menurunkan berat badan jika mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
  • Menghindari pengerahan tenaga di tempat yang tinggi.
  • Menjaga pola makan sehat, cukup tidur, dan dan menemui dokter untuk mengonsultasikan masalah medis yang mendasarinya.
  • Mengikuti rencana perawatan yang direkomendasikan untuk penyakit yang mendasari gejala sesak napas, seperti asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), bronkitis, atau lainnya.

Ingatlah bahwa hanya dokter yang dapat mendiagnosis dengan tepat penyebab sesak napas yang kita rasakan.

Sesak napas yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya dapat menjadi tanda kondisi medis yang serius. Untuk itu, pastikan segera mengonsultasikannya dengan dokter.

Kita mungkin juga perlu bertemu dengan dokter jika sesak napas disertai dengan:

  • Kaki dan pergelangan kaki bengkak.
  • Kesulitan bernapas saat berbaring.
  • Demam tinggi disertai menggigil dan batuk.
  • Mengi.
  • Sesak napas memburuk.

Baca juga: Waspadai, Sesak Napas Tak Hanya karena Serangan Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com