Sebuah studi menemukan bahwa udara segar dapat membantu meredakan sesak napas.
Kita bisa coba mengarahkan kipas angin kecil ke wajah untuk membantu meringankan gejala sesak napas.
Sebuah studi awal menunjukkan bahwa kafein dapat membantu melemaskan otot-otot di saluran pernapasan penderita asma.
Cara ini disebut dapat membantu meningkatkan fungsi paru-paru hingga empat jam.
Baca juga: Selain Covid-19, Waspadai Virus RSV yang Bisa Ganggu Pernapasan
Ada banyak kemungkinan penyebab sesak napas, beberapa di antaranya serius dan memerlukan perawatan medis darurat.
Jika sesak napas sudah terasa begitu mengganggu kenyamanan, sebaiknya segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Mendapatkan diagnosis secara cepat juga dapat membantu kita mendapatkan penanganan yang tepat dengan segera.
Sementara kasus sesak napas yang tidak serius dapat ditangani di rumah.
Perubahan gaya hidup juga dapat membantu mengatasi sesak napas. Beberapa di antaranya:
Ingatlah bahwa hanya dokter yang dapat mendiagnosis dengan tepat penyebab sesak napas yang kita rasakan.
Sesak napas yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya dapat menjadi tanda kondisi medis yang serius. Untuk itu, pastikan segera mengonsultasikannya dengan dokter.
Kita mungkin juga perlu bertemu dengan dokter jika sesak napas disertai dengan:
Baca juga: Waspadai, Sesak Napas Tak Hanya karena Serangan Jantung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.