Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Covid-19, Waspadai Virus RSV yang Bisa Ganggu Pernapasan

Kompas.com, 17 Juni 2021, 16:24 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Virus corona penyebab Covid-19 bukanlah satu-satunya virus yang dapat menyerang saluran pernapasan kita.

Baru-baru ini, para ahli juga memperingatkan munculnya infeksi virus pernapasan RSV atau respiratory syncytial virus yang bisa mengganggu pernapasan, terutama pada anak-anak.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) bahkan telah mengeluarkan pemberitahuan untuk meningkatkan antisipasi terhadap virus musiman ini di seluruh bagian selatan Amerika Serikat.

CDC pun mendesak pengujian virus RSV yang lebih luas di antara pasien dengan penyakit pernapasan yang dites negatif untuk virus corona.

Baca juga: Beragam Manfaat Minyak Eucalyptus, untuk Pernapasan hingga Antibakteri

Menurut seorang dokter anak, Martha F. Perry, MD, virus RSV lebih sering terjadi pada musim gugur dan musim dingin. Selain itu, kemunculan awalnya sangat mengganggu.

Virus ini secara umum dapat menyebabkan beberapa penyakit pernapasan pada anak-anak maupun orang dewasa seperti pilek, bronkitis, croup, dan pneumonia.

Menurunnya protokol kesehatan jadi penyebab

Direktur epidemiologi di University of Virginia Health di Charlottesville, Costi Sifri, MD mengungkapkan bahwa sebelumnya kasus RSV sangat jarang, khususnya pada musim dingin.

Namun, peningkatan kasus mulai terlihat bersamaan dengan adanya pandemi Covid-19.

Dia juga mengatakan bahwa ada banyak individu yang terinfeksi beberapa virus sekaligus dalam satu tahun terakhir.

Baca juga: Berapa Lama Proses Kesembuhan Infeksi Virus Corona?

Salah satu contohnya, minggu ini seorang bayi di University of Virginia Health dirawat karena terinfeksi parainfluenza, adenovirus, RSV, dan rhinovirus atau enterovirus secara bersamaan.

Di sisi lain, dia mengungkapkan bahwa kemungkinan hal ini dapat terjadi karena orang-orang mulai tidak mengabaikan protokol kesehatan seperti melepaskan masker.

Menurut dia, meskipun penularan kasus Covid-19 di beberapa tempat mungkin sudah menurun, tetapi virus pernapasan lainnya juga dapat ditularkan melalui cara yang sama dengan virus corona.

"Malas mencuci tangan atau menurunkan kebiasaan sanitasi lainnya dapat mengundang peningkatan infeksi pernapasan non-Covid," jelasnya.

Beberapa orang yang mungkin lolos dari Covid-19 mungkin rentan terhadap virus pernapasan lainnya. Sehingga, kita tetap perlu waspada dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada.

Baca juga: Alasan Vaksin Influenza Bagi Dewasa Penting di Masa Pandemi Covid-19

Saat ini, CDC telah mengembangkan tes yang akan memeriksa virus flu musiman tipe A dan B maupun virus corona secara bersamaan.

Pengujian virus pada saat yang sama akan memberikan informasi penting kepada pejabat kesehatan masyarakat tentang bagaimana virus musiman dan Covid-19  perlu segera mendapatkan tindakan pencegahan.

CDC juga merekomendasikan agar semua orang berusia 6 bulan ke atas mendapatkan vaksin flu tahunan untuk mencegah virus pernapasan yang bisa muncul secara senyap.

Baca juga: Sudah Divaksin, Bisakah Menularkan Virus?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau