Studi: Kucing Anggap Manusia seperti Induknya

KOMPAS.com - Banyak yang menganggap kucing sebagai hewan yang cenderung cuek dan enggan berinteraksi dengan manusia.

Sementara itu, anjing yang notabene pesaing kucing dikenal sebagai "sahabat manusia".

Padahal, kucing juga sangat menyayangi tuannya. Hanya saja, cara kucing mengekspresikan kasih sayang berbeda dari anjing.

Hal ini dibuktikan oleh studi yang dilakukan para peneliti di Oregon State University, Amerika.

Peneliti menyimpulkan kucing benar-benar mencintai pemiliknya. Atau setidaknya, kucing memandang manusia sebagai orangtua atau pengasuh.

Hasil ini diperoleh usai peneliti memelajari anak kucing, yang meniru penelitian sebelumnya pada bayi dan anjing.

Studi tersebut dimuat ke dalam jurnal Current Biology.

Baca juga: Kepribadian Kucing Meniru Tuannya, Benarkah?

Para peneliti mengamati bagaimana anak kucing bereaksi setelah menghabiskan waktu dua menit dengan pemilik, ditinggal sendirian, lalu kembali bertemu pemiliknya.

Begitu percobaan selesai, peneliti mengkategorikan tiap anak kucing berdasarkan gaya keterikatan yang diberikan bayi manusia dan anjing dalam penelitian sebelumnya, yaitu aman, ambivalen (suka sekaligus benci), menghindar, dan berantakan.

Sebanyak 64 persen anak kucing memerlihatkan tipe ikatan yang aman kepada pemilik. Artinya, anak kucing itu tampak putus asa ketika ditinggal pemiliknya. Namun begitu sang pemilik kembali, respons stres pada anak kucing berkurang.

Di sisi lain, peneliti melihat sekitar 30 persen anak kucing memiliki gaya keterikatan yang tidak aman. Tingkat stres pada 30 persen anak kucing tersebut tidak berkurang saat pemiliknya kembali.

Sebagai catatan, persentase kucing yang memiliki gaya keterikatan aman dengan tuannya lebih tinggi ketimbang anjing.

Baca juga: Inspiratif, Kisah Awal Ryan Delon Pelihara Anjing

Sebab, hanya 58 persen anjing yang menunjukkan gaya keterikatan aman kepada pemiliknya. Sementara 42 persen anjing dikategorikan tidak aman.

Pola perilaku pada kucing tetap konsisten, ketika tim peneliti Oregon State University mengganti anak kucing dengan kucing dewasa.

Intinya, baik anak kucing maupun kucing dewasa menunjukkan tingkat kasih sayang kepada manusia yang sama seperti bayi kepada orangtuanya.