Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2021, 21:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber ELLE

"Brand ini menggunakan kain dan teknik desain lokal, serta membawa perpaduan kualitas yang terinspirasi oleh budaya Korea Selatan ke dalam produknya," kata dia.

Pembuatnya juga menyukai bagaimana IISE — yang memiliki segalanya mulai dari kaus hingga aksesori — mengaburkan batas antargender, dan sangat berbeda dari budaya tradisional Korea Selatan.

3. Hyein Seo

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Hyein Seo (@hyeinantwerp)

Bagi yang menyukai gaya streetwear yang tangguh dan seksi, brand Hyein Seo adalah suatu keharusan untuk dimiliki.

"Di satu sisi, desainnya adalah kebalikan dari cita-cita yang sangat dihargai dalam masyarakat Korea Selatan, di mana validasi dan opini eksternal penting dalam konservatisme," ungkap Jung.

Dia menjelaskan bagaimana cita-cita Korea Selatan yang sejatinya berakar pada konfusianisme yang membuat banyak orang berpakaian lebih konservatif.

Namun, dia juga menyebutkan, ada gerakan pemberdayaan perempuan yang berkembang di negara ini.

Perempuan di sana bertekad untuk "melanggar" norma patriarki agar lebih ekspresif melalui cara berpakaian.

Hyein Seo, dengan potongan-potongannya yang seksi dan sangat dikonseptualisasikan memainkan sebagian besar dari spirit itu.

"Penafsiran Hyein Seo tentang tubuh dan pakaian perempuan sebagai bentuk pembebasan mengubah cara masyarakat memandang ekspresi diri yang berbeda," kata dia.

"Konservatisme tidak bisa lagi menjadi standar dan kita benar-benar dapat mengubah norma budaya melalui cara berpakaian secara kolektif dan menampilkan tubuh kita," tutur Jung.

4. Andersson Bell

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Andersson Bell (@anderssonbell)

Menurut Jung, Andersson Bell sekilas terdengar seperti brand dari Skandinavia yang keren dan minimalis.

"Ini sebenarnya adalah label yang berbasis di Seoul untuk melengkapi gaya perkotaan sehari-hari yang terinspirasi dari jalanan," kata Jung.

Brand tanpa gender ini menggabungkan elemen dari budaya Skandinavia dan Korea Selatan untuk menciptakan karya yang abadi maupun eksentrik, dengan siluet yang tidak konvensional.

Jung juga menyebutkan, lini tersebut tersedia secara global yang memungkinkan konsumen di mana saja dapat mencoba sendiri tampilan kasual streetwear.

"Sungguh menakjubkan bahwa sebuah brand yang begitu khas Korea Selatan sekarang diakui di seluruh penjuru dunia," tambah dia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com