KOMPAS.com – Tak sedikit orang yang memiliki ikatan erat dengan seseorang, persis seperti rasa cinta, tetapi tanpa ada keinginan untuk saling memiliki dan bebas dari nafsu seksual. Hubungan semacam ini sering disebut hubungan yang platonik.
Konsep ini berasal dari ide-ide filsuf kuno Plato, yang dari namanya istilah itu berasal. Plato percaya jenis cinta ini dapat membawa orang lebih dekat ke cita-cita ilahi, penggunaan istilah modern difokuskan pada ide persahabatan.
Kebalikan dari hubungan platonik adalah hubungan seksual atau romantis. Meskipun istilah ini kadang-kadang dianggap hanya berlaku untuk teman lawan jenis, itu juga bisa berlaku untuk persahabatan sesama jenis.
Baca juga: 7 Tanda Kita Berada pada Hubungan Benci tapi Cinta
Tanda hubungan kita adalah platonik
Ada sejumlah karakteristik yang membedakan hubungan platonik dari beberapa jenis hubungan lainnya. Selain kurangnya aspek seksual, jenis hubungan ini juga cenderung ditandai dengan:
Jenis hubungan ini sering kali merupakan hubungan persahabatan.
Baca juga: 5 Pertanyaan yang Perlu Dijawab Sebelum Pacaran dengan Sahabat
Meskipun kurangnya hubungan seksual adalah ciri khas jenis hubungan ini, itu tidak berarti bahwa individu-individu dalam hubungan tersebut tidak tertarik satu sama lain atau tidak dapat mulai merasa tertarik satu sama lain.
Jenis hubungan platonik
Beberapa istilah baru telah muncul untuk menggambarkan beberapa jenis hubungan platonik yang berbeda, seperti :
Bagaimana membentuk hubungan platonik?
Hubungan platonik bisa menjadi penting untuk kesejahteraan psikologis. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki dukungan sosial sangat penting dalam kesehatan mental.
Jadi, membangun jaringan yang mencakup keluarga, teman-teman platonik, dan orang-orang terkasih lainnya dapat menjadi penting untuk kesehatan kita secara keseluruhan.
Baca juga: Pacar Punya Sahabat Lawan Jenis, Apa yang Harus Dilakukan?
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu membina hubungan platonik antara lain:
Selain mengembangkan hubungan platonik baru, penting juga untuk memahami bagaimana menjaga hubungan yang kita miliki sekarang agar tetap sehat dan kuat.
Beberapa cara untuk menjaganya dengan melakukan seperti mendukung, mempertahankan batasan, dan mempraktikkan ketulusan.
Baca juga: Pahami, 7 Etika Dasar Saat Ucapkan Rasa Dukacita via Media Sosial
Dampak positif dari hubungan platonik
Ada sejumlah alasan mengapa memiliki hubungan platonik penting untuk kesehatan dan kesejahteraan kita.
1. Cinta dan dukungan
Penelitian menunjukkan bahwa memiliki cinta dan dukungan dari orang-orang dalam hidup kita dapat memiliki manfaat kesehatan yang penting. Jenis dukungan ini dapat menurunkan risiko penyakit, meningkatkan kekebalan, dan mengurangi risiko depresi dan kecemasan
2. Menurunkan stres
Stres dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental kita. Stres kronis atau berkepanjangan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, masalah pencernaan, dan penurunan kekebalan. Ini juga dapat berperan dalam masalah suasana hati seperti kecemasan atau depresi.
Memiliki hubungan platonik yang kuat di luar keluarga dekat dan hubungan romantis, bagaimanapun, dikatakan dapat membantu orang mengatasi sumber stres dengan lebih baik.
Baca juga: 7 Cara Menjadi Teman yang Baik bagi Pasangan Kita
3. Peningkatan ketahanan
Hubungan platonik juga dapat berperan dalam membantu kita menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tantangan hidup.
Entah itu melibatkan masalah dalam hubungan romantis, masalah dalam keluarga, perjuangan pekerjaan, atau tantangan kesehatan, hubungan platonik dapat mendukung kita saat kita menghadapi itu semua.
Baca juga: Introvert dan Ingin Cari Teman Baru? Begini Caranya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.