Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 23 September 2021, 17:37 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Saat menjalani suatu hubungan, tentu tidak ada satu orang pun yang ingin diselingkuhi. Selain menyakiti hati, hubungan yang sudah terjalin pun bisa hancur.

Alasan seseorang berselingkuh sendiri sebenarnya tidak terlalu jelas. Namun yang pasti, mereka yang berselingkuh kerap dipandang sebagai orang yang buruk dan tidak memiliki moral dan etika.

Kendati demikian, menurut coach cinta dan kehidupan bersertifikat asal New York, Mitzi Bockmann, tidak semua orang yang selingkuh merupakan orang yang memiliki karakter buruk.

Ada sebagian orang yang selingkuh karena pengalaman hidupnya membuat ia melakukannya.

Lantas, apa yang membuat mereka selingkuh? Berikut lima alasan mengejutkan mengapa orang-orang berselingkuh.

1. Orangtua mereka melakukannya

Bockmann mengatakan bahwa salah satu kliennya menyebutkan bahwa kedua orangtuanya berselingkuh dan menghancurkan keluarganya. Karena kehancuran itulah, ia bertekad untuk tidak berselingkuh saat menikah.

Kendati demikian, 10 tahun setelah pernikahan, kliennya merasa sengsara. Ia mengaku selalu mencoba menerima bahwa kehidupan cinta dan seksnya telah berakhir dan harus bertahan dengan itu.

Sampai akhirnya, ia bertemu dengan seorang pria dan hanya dalam beberapa bulan saja, ia berselingkuh dengannya.

Namun, akhirnya klien Bockmann menyadari bahwa ia melakukan hal yang sama dengan kedua orangtuanya. Sejarah benar-benar terulang kembali tanpa ia sadari.

Baca juga: Istri Selingkuh, Ini 6 Kemungkinan Penyebabnya

2. Mencoba menyabotase hubungan mereka

Banyak orang yang terjebak dalam suatu hubungan yang mereka benci. Namun, hubungan itu biasanya dimulai dengan baik, sebelum berujung dipenuhi kekacauan.

Bisa saja, hubungan itu kacau karena kurangnya rasa saling menghargai dan penuh dengan penghinaan atau hubungan intim yang kurang memuaskan, membuat pertengkaran terus terjadi. Bisa juga mereka saling membenci hingga tak bisa menghabiskan saat bersama.

Bagi beberapa orang, hubungan toksik seperti ini bukan hanya tidak dapat dipertahankan, namun juga tak bisa dihindari, entah itu karena rasa takut atau karena dikendalikan oleh pasangannya.

Hasilnya, selingkuh menjadi cara terbaik dalam menyabotase hubungan mereka.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau