Keuntungan ini didapatkan karena para freediver tidak menciptakan gelembung udara yang dapat menakuti hewan laut.
Sedangkan penyelam skuba memiliki kelebihan bisa melakukan observasi bawah laut lebih lama dan mendetail.
Ketika melakukan penyelaman lebih dalam, mata beradaptasi dengan melebarkan iris untuk membiarkan lebih banyak cahaya masuk.
Freediving memiliki durasi penyelaman yang tidak cukup lama sehingga iris mata seringkali tidak sempat beradaptasi.
Hasilnya, satu terumbu karang yang sama bisa terlihat amat berbeda.
Freediving dan scuba diving sama-sama memberikan kesempatan eksplorasi termasuk menjelajahi bangkai kapal dan kondisi bawah laut lainnya.
Namun penyelam skuba bisa jauh lebih leluasa dibandingkan freediver, khususnya dalam hal kedalaman dan waktu.
Kita bisa menyelam lebih lama, menempuh jarak yang lebih jauh, dan lebih dalam dengan risiko yang lebih kecil.
Keunggulan freediving adalah membuat kita bisa lebih gesit bergerak, dan menjelajahi karang dan dunia bawah laut.
Ada perbedaan yang cukup besar dalam soal sosialisasi terkait praktik dua olahraga ekstrem ini.
Freediving tidak boleh dilakukan seorang diri dengan alasan keamanan.
Namun, konsep ini juga menjadikan penggila freediving bisa saling bersosialisasi dengan membagikan pengalamannya.
Baca juga: Mengenal Freediving, Olahraga yang Bikin Dikta Yovie & Nuno Kurus...
Setiap praktisi freediving pasti memiliki pengalaman yang berbeda-beda ketika menyelam di bawah permukaan air. Hal ini terkait dengan kemampuan fisik, teknik dan insting jelajahnya.
Sedangkan scuba diving memberikan pengalaman penyelaman yang lebih lama dan umumnya konsisten antar penyelam.
Karena itu, pengalamanya relatif sama, sehingga diskusi antar para penyelam lebih terbatas, jika dibandingkan di freediving.