Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Freediving dan Scuba Diving, Apa Beda 2 Olahraga Selam Ini?

Kompas.com, 27 September 2021, 16:30 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai negara maritim, Indonesia menjadi lokasi favorit bagi banyak penggemar olahraga air termasuk snorkeling, scuba diving, dan juga freediving.

Snorkeling, yang kini banyak dilakukan di berbagai lokasi wisata, jauh lebih populer di kalangan orang awam.

Aktivitas snorkeling memang tergolong lebih mudah, karena dilakukan di perairan dangkal.

Baca juga: 6 Manfaat Kesehatan Freediving, Olahraga Selam Tanpa Alat Bantu Napas

Sedangkan scuba diving dan freediving lebih cocok untuk penjelajahan laut dalam dan lebih luas.

Tentunya, dua jenis olahraga ini membutuhkan pelatihan dan teknik khusus untuk memastikan keamanannya.

Scuba diving merupakan kegiatan jelajah bawah laut dengan bantuan alat pernapasan, sehingga durasi penyelamannya bisa lebih panjang.

Hal ini sesuai dengan singkatkan SCUBA yakni Self Contained Underwater Breathing Apparatus yang jika diterjemahkan menjadi alat pernapasan mandiri di bawah air.

Sedangkan freediving, yang baru-baru ini jadi pembahasan, adalah olahraga selam bebas yang dipraktikkan tanpa alat bantu pernapasan.

Artinya, seseorang benar-benar memaksimalkan fungsi tubuhnya untuk menahan napas selama mungkin ketika berada di bawah air.

Perbedaan freediving dan scuba diving

Freediving dan scuba diving adalah dua jenis olahraga yang berbeda meski sama-sama memberikan kesempatan menikmati keindahan bawah laut.

Para penggemarnya menyebut dua olahraga ini memberikan pengalaman yang menakjubkan dan sukar dijelaskan.

Selain soal penggunaan alat bantu pernapasannya, ada beberapa hal yang menjadi pembeda utama di antara kedua jenis olahraga ini.

Berikut adalah perbedaan antara freediving dan scuba diving berdasarkan penjelasan PADI (Professional Association of Diving Instructors), organisasi selam terbesar di dunia.

Baca juga: Menyelam, Pilih Scuba Diving atau Freediving?

  • Proses pengamatan

Praktisi freediving bisa bergerak lebih bebas di bawah air karena tidak membawa tangki oksigen.

Mereka bisa berenang cepat mengikuti gerakan ikan, berhadapan langsung dengan ikan paus dan menikmati kehidupan bawah laut lainnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau