KOMPAS.com - Kontrasepsi pria bisa menjadi solusi untuk mencegah terjadinya Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD).
Cara ini efektif, khususnya jika pihak wanita mengalami masalah kesehatan karena efek samping alat kontrasepsi yang digunakannya.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan banyak penduduk di Indonesia menghentikan penggunaan alat kontrasepsi di tengah prosesnya.
Alasan yang paling umum adalah perubahan pikiran karena ingin hamil lagi, dan efek samping alat kontrasepsi yang dipakai.
Baca juga: Salah Pakai Kondom Bisa Sebabkan Kehamilan, Ini 5 Tandanya
Terlebih lagi jika efek samping yang dirasakan memicu masalah kesehatan seperti mual dan sakit kepala.
Oleh sebab itu, pemerintah kini mendorong para pria untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pengaturan kehamilan.
Kampanye bertajuk “Pria Ber-KB Itu Keren” menganjurkan menggunakan kontrasepsi pria berupa kondom atau menjalani metode vasektomi untuk mencegah kehamilan.
Sejauh ini, pilihan kontrasepsi pria memang tergolong sangat sedikit dibandingkan wanita. Namun dua cara itu dinilai aman bagi kesehatan maupun praktis digunakan.
Alat kontrasepsi pria berupa kondom sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas.
Baca juga: Kondom Beraroma Berpotensi Ganggu Kadar pH Vagina
Metode ini bahkan bisa dibilang sebagai cara pencegahan kehamilan tertua karena digunakan sejak berabad-abad yang lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.