Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2021, 11:21 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama memasuki masa kehamilan, seorang wanita pasti akan mengalami banyak perubahan secara fisik dan emosi yang terjadi secara alami.

Dari banyaknya perubahan tersebut, yang paling mudah terlihat adalah perubahan kulit di bagian abdomen atau sekitar area perut karena adanya perubahan ukuran rahim yang membesar.

Hal ini juga menyebabkan kulit di sekitar area perut lebih kering, dan memungkinkan timbulnya stretch mark atau guratan-guratan halus yang muncul di kulit.

Baca juga: Ketahuilah, 4 Cara Menyamarkan Stretch Mark Usai Melahirkan

Bagi sebagian besar ibu hamil, munculnya stretch mark dapat menjadi kekhawatiran tersendiri karena dapat mengubah penampilan kulit dan menurunkan rasa percaya diri.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Rumah Sakit Satya Negara Jakarta, Dr Ferry Darmawan, SpOG, mengatakan, stretch mark normal muncul pada ibu hamil, dan guratan halus ini juga bisa dihilangkan.

"Sebanyak 70 persen stretch mark munculnya di area perut, dan beberapa lainnya ada di bagian payudara, paha, dan bokong," kata dia dalam acara virtual peluncuran Momami Mom, Jumat (1/10/2021) kemarin.

"Tapi, ibu hamil tidak perlu khawatir karena stretch mark tetap bisa diusahakan untuk hilang jika kita rutin melakukan perawatan," sambung dia.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Menggaruk Kulit saat Menstruasi Picu Stretch Mark

Menurut Dr Ferry, rata-rata orang Asia yang memiliki warna kulit putih cenderung lebih banyak yang berpotensi menimbulkan stretch mark daripada yang berkulit sawo matang.

Ada pun stretch mark dapat muncul di permukaan kulit sebagai garis hitam (linea nigra) dan garis agak putih (linea alba).

Hampir 50 persen guratan halus ini bisa menghilang seiring berjalannya waktu.

"Supaya stretch mark dapat dengan mudah dihilangkan, ibu hamil sebaiknya melakukan perawatan dengan mengoleskan lotion atau krim pelembap kulit yang dapat mengurangi stretch mark," kata dia.

"Karena beberapa kasus stretch mark lama menghilangnya, saya menyarankan ibu hamil mulai menjaga kelembapan kulit dengan mamakai lotion atau krim di usia kehamilan 5-7 bulan," lanjut dia.

Baca juga: Mengatasi Stretch Mark dan Gangguan Vaskular dengan Perawatan Laser

Di samping itu, Dr Ferry menambahkan, kulit yang lembap tidak hanya mencegah timbulnya stretch mark secara berlebihan, tetapi juga mengurangi rasa gatal akibat kulit yang kering.

Sependapat dengan Dr Ferry, seorang model yang saat ini tengah hamil anak kedua, Paula Verhoeven juga mengungkapkan pentingnya melakukan perawatan kulit sejak awal kehamilan, demi mengurangi stretch mark.

"Dari awal pas tahu positif hamil, saya udah mulai concern menjaga kelembapan kulit perut supaya tidak rusak karena stretch mark," ujar dia.

"Jadi selain merawat kulit pakai krim, saya juga mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan banyak minum untuk menghidrasi kulit," imbuh Paula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com