Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Alasan Mengapa Sebagian Orang Banyak Makan tapi Tetap Kurus

Kompas.com - 06/10/2021, 16:11 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Kita sering bertanya-tanya mengapa sebagian orang banyak makan tapi kurus dan tak kunjung mengalami kenaikan berat badan.

Sementara sebagian lainnya bahkan mengalami kenaikan berat badan meskipun membatasi makan.

Mereka yang banyak makan tapi kurus mungkin juga masuk kategori orang-orang yang kekurangan berat badan atau underweight.

Secara umum, menurut Livestrong, kunci menaikkan berat badan adalah kalori masuk lebih besar daripada kalori yang keluar lewat aktivitas kita.

Menambahkan asupan 500 kalori per hari bisa menjadi salah satu menaikkan berat badan secara sehat, yakni sekitar 0,5 kg per minggu, dan membuat kita lebih mungkin menambah massa otot, bukan lemak.

Baca juga: Waspada, 8 Risiko Kesehatan akibat Tubuh Terlalu Kurus

Mengapa ada orang yang banyak makan tapi kurus?

Berikut sejumlah penyebab mengapa sebagian orang banyak makan tapi kurus dan tak kunjung mengalami kenaikan berat badan:

1. Faktor genetik

Beberapa orang yang banyak makan tapi kurus dan tak mengalami kenaikan berat badan mungkin secara genetik memiliki kecenderungan untuk tipe tubuh kurus atau ramping.UNSPLASH/OLENKA KOTYK Beberapa orang yang banyak makan tapi kurus dan tak mengalami kenaikan berat badan mungkin secara genetik memiliki kecenderungan untuk tipe tubuh kurus atau ramping.
Direktur Institut Obesitas dan Diabetes Monash University, Michael Cowley, mengatakan kepada SFGATE, 70 persen faktor yang menentukan berat badan seseorang adalah genetik.

Beberapa orang yang banyak makan tapi kurus dan tak mengalami kenaikan berat badan mungkin secara genetik memiliki kecenderungan untuk tipe tubuh kurus atau ramping.

Selain itu, mereka juga mungkin memiliki gen yang memengaruhi pengaturan napsu makan dengan cara yang berbeda dari orang-orang yang kelebihan berat badan.

Misalnya, mereka cenderung makan lebih sedikit dan merasa lebih sadar ketika kenyang.

Baca juga: Pria yang Terlalu Kurus Bakal Sulit Punya Anak?

2. Titik berat badan

Meskipun sebagian besar orang dewasa akan mengalami fluktuasi berat badan, selama kehidupan dewasa mereka akan secara konsisten tetap dekat dengan titik setel berat badan tersebut.PEXELS/KETUT SUBIYANTO Meskipun sebagian besar orang dewasa akan mengalami fluktuasi berat badan, selama kehidupan dewasa mereka akan secara konsisten tetap dekat dengan titik setel berat badan tersebut.
Menurut penelitian yang diterbitkan pada 2016 di International Journal of Obesity Supplements, otak dan tubuh manusia memiliki "tingkat yang dipertahankan" atau "titik setel" berat badan, yang coba dipertahankan oleh sistem saraf individu.

Maksud teori ini adalah bahwa meskipun sebagian besar orang dewasa akan mengalami fluktuasi berat badan, selama kehidupan dewasa mereka akan secara konsisten tetap dekat dengan "titik setel" berat badan tersebut.

Ada banyak faktor yang memengaruhinya, seperti pola makan, faktor lingkungan, dan faktor genetik.

Semuanya bisa memengaruhi titik setel berat badan, yang dapat disesuaikan sampai tingkat tertentu.

Itulah mengapa sebagian orang sepertinya banyak makan tapi kurus atau tetap memiliki kisaran berat badan yang sama.

Baca juga: 4 Cara Menghitung Berat Badan Ideal, Sudah Tahu?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com