Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 23 September 2021, 08:36 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Cara menghitung berat badan ideal sangatlah penting untuk diketahui. Sebab, kelebihan atau kekurangan berat badan bisa berdampak pada sejumlah masalah kesehatan.

Ada dua cara menghitung berat badan ideal yang utama dan sering digunakan, yakni menggunakan Indeks Massa Tubuh (BMI) dan mengukur lingkar pinggang.

Namun, menghitung rasio pinggang ke pinggul dan pinggang ke tinggi badan juga bisa menjadi cara menghitung berat badan ideal.

Meski begitu, patut dicatat bahwa metode yang disebutkan bukan alat diagnosis risiko penyakit.

Baca juga: 11 Cara Ampuh Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga

Cara mengukur berat badan ideal

Menurut MedicineNet, berat badan ideal bisa bervariasi pada setiap orang, tergantung usia, tinggi badan, jenis kelamin, distribusi lemak, dan faktor-faktor lainnya.

Setelah mengetahui apakah berat badan ideal atau tidak, kita dapat berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mengetahui status risiko penyakit.

1. Mengukur berat badan ideal dengan BMI

Cara mengetahui berat badan ideal menggunakan BMI adalah dihitung dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter).PEXELS/KETUT SUBIYANTO Cara mengetahui berat badan ideal menggunakan BMI adalah dihitung dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter).
Cara mengetahui berat badan ideal menggunakan BMI adalah dihitung dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter).

Jadi, jika berat badan kita 50 kg dan tinggi badan 1,5 m, BMI kita adalah 22,2.

Jika merasa bingung dengan metode ini, gunakan "kalkulator BMI" yang banyak ditemukan di internet.

Untuk BMI remaja atau anak, carilah "kalkulator BMI anak dan remaja".

Menghitung BMI juga dapat dilakukan dengan bantuan penyedia layanan kesehatan.

Berdasarkan BMI, kita bisa mengetahui apakah berat badan ideal atau tidak dengan rincian berikut:

  • Berat badan kurang: BMI kurang dari 18,5.
  • Berat badan normal atau sehat: BMI 18,5-24,9.
  • Kegemukan: BMI 25,0-29,9.
  • Obesitas: BMI 30,0 atau lebih.

Kekurangan mengukur berat badn ideal dengan BMI

Menurut Medical News Today, meskipun mempertimbangkan tinggi badan, BMI tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti lingkar pinggang atau pinggul, proporsi tubuh atau distribusi lemak proporsi massa otot.

Padahal, faktor-faktor tersebut juga bisa berdampak pada kesehatan.

Atlet berperforma tinggi, misalnya, cenderung sangat bugar dan memiliki sedikit lemak tubuh. Mereka bisa saja memiliki BMI tinggi karena punya lebih banyak massa otot, tetapi itu tidak berarti mereka kelebihan berat badan.

BMI sebaiknya tidak menjadi satu-satunya ukuran bagi seseorang untuk menilai apakah berat badan mereka ideal atau tidak.

Baca juga: Rumus BMI, Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh untuk Cegah Obesitas

2. Mengukur berat badan ideal dengan lingkar pinggang

Mengukur lingkar pinggang adalah cara mengukur berat badan ideal lainnya yang juga berguna untuk memperkirakan status berat badan.SHUTTERSTOCK Mengukur lingkar pinggang adalah cara mengukur berat badan ideal lainnya yang juga berguna untuk memperkirakan status berat badan.
Mengukur lingkar pinggang adalah cara mengukur berat badan ideal lainnya yang juga berguna untuk memperkirakan status berat badan, dan mudah dilakukan.

Lemak berlebih di area perut berkaitan dengan beberapa risiko kesehatan, seperti diabetes dan penyakit jantung.

Dengan demikian, mengukur ukuran pinggang dapat membantu mengetahui apakah kita memiliki risiko penyakit yang lebih tinggi terkena kondisi kesehatan terkait obesitas.

Seorang pria idealnya memiliki lingkar pinggang kurang dari 101 cm, sementara wanita yang tidak hamil idealnya memiliki lingkar pinggang kurang dari 88 cm.

Sekali lagi, ini bukanlah cara mendiagnosis risiko penyakit terkait berat badan.

Cara mengukur lingkar pinggang

Untuk mengukur lingkar pinggang secara akurat, lakukan langkah berikut:

  • Berdiri tegak dan lingkarkan pita pengukur di tengah, tepat di atas tulang pinggul.
  • Pita pengukur harus ditempatkan secara horizontal di sekitar pinggang.
  • Ukur lingkar pinggang tepat setelah Anda mengembuskan napas.

Baca juga: Tanda Kegemukan Bisa Dicek dari Lingkar Pinggang, Yuk Coba Ukur!

3. Rasio lingkar pinggang ke pinggul

Pengukuran pinggang ke pinggul (WHR), seperti istilahnya, adalah cara mengukur berat badan ideal dengan membandingkan ukuran pinggang dengan pinggul.freepik Pengukuran pinggang ke pinggul (WHR), seperti istilahnya, adalah cara mengukur berat badan ideal dengan membandingkan ukuran pinggang dengan pinggul.
Pengukuran pinggang ke pinggul (WHR), seperti istilahnya, adalah cara mengukur berat badan ideal dengan membandingkan ukuran pinggang dengan pinggul.

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan lebih banyak lemak tubuh di sekitar bagian tengah tubuh lebih mungkin mengembangkan penyakit kardiovaskular dan diabetes.

Semakin tinggi ukuran pinggang sebanding dengan pinggul, semakin besar risikonya.

Untuk alasan ini, rasio pinggang-pinggul bisa menjadi cara mengukur berat badan ideal dan sehat.

Cara menghitung rasio pinggang ke pinggul

Untuk melakukannya, ikuti langkah berikut:

  • Ukur lingkar pinggang di bagian tersempit, biasanya tepat di atas pusar.
  • Bagilah ukuran lingkar pinggang dengan ukuran di sekitar pinggul, pada bagian terluasnya.
  • Jika pinggang seseorang 71 cm dan pinggulnya 91 cm, maka dia akan membagi 71 dengan 91, menghasilkan angka 0,78.

Bagaimana rasio pinggang ke pinggul memsngaruhi risiko penyakit kardiovaskular berbeda pada pria dan wanita. Sebab, pria dan wanita memiliki bentuk tubuh yang berbeda.

Pada laki-laki rasio di bawah 0,9 dianggap memiliki risiko masalah kesehatan kardiovaskular rendah, 0,9-0,99 risiko sedang, dan di atas 1,0 dianggap risiko tinggi.

Sementara pada wanita, rasio di bawah 0,8 dianggap memiliki risiko masalah kesehatan kardiovaskular rendah, 0,8-0,89 risiko sedang, dan di atas 0,9 dianggap risiko tinggi.

Namun, angka-angka ini dapat bervariasi, tergantung pada sumber dan populasi tempat mereka diterapkan.

Meski metode ini dianggap sebagai prediktor serangan jantung dan risiko kesehatan lain yang lebih baik daripada BMI, rasio pinggang ke pinggul tidak secara akurat mengukur persentase total lemak tubuh seseorang, atau rasio otot ke lemak mereka.

Baca juga: 7 Cara Mengecilkan Perut Buncit Secara Alami, Mudah Dipraktikkan

4. Rasio lingkar pinggang ke tinggi badan

Rasio lingkar pinggang ke tinggi badan (WtHR) juga bisa menjadi cara mengukur berat badan ideal lainnya.SHUTTERSTOCK Rasio lingkar pinggang ke tinggi badan (WtHR) juga bisa menjadi cara mengukur berat badan ideal lainnya.
Rasio lingkar pinggang ke tinggi badan (WtHR) juga bisa menjadi cara mengukur berat badan ideal lainnya.

Seseorang yang ukuran pinggangnya kurang dari setengah tinggi badannya memiliki risiko lebih rendah terkena sejumlah komplikasi kesehatan yang mengancam jiwa.

Cara menghitung rasio pinggang ke tinggi badan

Kita perlu membagi ukuran pinggang dengan tinggi badan. Jika jawabannya 0,5 atau kurang, kemungkinan kita memiliki berat badan yang sehat.

Seorang wanita dengan tinggi 163 cm, misalnya, idealnya memiliki ukuran pinggang di bawah 81 cm.

Seorang pria dengan tinggi 183 cm, idealnya memiliki ukuran pinggang di bawah 91 cm.

Di sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2014 di Plos One, para peneliti menyimpulkan bahwa metode ini adalah prediktor kematian yang lebih baik daripada BMI.

Para penulis juga mengutip temuan dari penelitian lain yang melibatkan statistik untuk sekitar 300.000 orang dari kelompok etnis yang berbeda. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa metode rasio pinggang ke tinggi badan lebih baik daripada BMI dalam memprediksi kejadian serangan jantung, stroke, diabetes, dan hipertensi.

Artinya, metode ini bisa menjadi alat skrining yang berguna.

Halaman:


Terkini Lainnya
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau