Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Cara Menghitung Berat Badan Ideal, Sudah Tahu?

Ada dua cara menghitung berat badan ideal yang utama dan sering digunakan, yakni menggunakan Indeks Massa Tubuh (BMI) dan mengukur lingkar pinggang.

Namun, menghitung rasio pinggang ke pinggul dan pinggang ke tinggi badan juga bisa menjadi cara menghitung berat badan ideal.

Meski begitu, patut dicatat bahwa metode yang disebutkan bukan alat diagnosis risiko penyakit.

Cara mengukur berat badan ideal

Menurut MedicineNet, berat badan ideal bisa bervariasi pada setiap orang, tergantung usia, tinggi badan, jenis kelamin, distribusi lemak, dan faktor-faktor lainnya.

Setelah mengetahui apakah berat badan ideal atau tidak, kita dapat berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mengetahui status risiko penyakit.

Jadi, jika berat badan kita 50 kg dan tinggi badan 1,5 m, BMI kita adalah 22,2.

Jika merasa bingung dengan metode ini, gunakan "kalkulator BMI" yang banyak ditemukan di internet.

Untuk BMI remaja atau anak, carilah "kalkulator BMI anak dan remaja".

Menghitung BMI juga dapat dilakukan dengan bantuan penyedia layanan kesehatan.

Berdasarkan BMI, kita bisa mengetahui apakah berat badan ideal atau tidak dengan rincian berikut:

  • Berat badan kurang: BMI kurang dari 18,5.
  • Berat badan normal atau sehat: BMI 18,5-24,9.
  • Kegemukan: BMI 25,0-29,9.
  • Obesitas: BMI 30,0 atau lebih.

Kekurangan mengukur berat badn ideal dengan BMI

Menurut Medical News Today, meskipun mempertimbangkan tinggi badan, BMI tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti lingkar pinggang atau pinggul, proporsi tubuh atau distribusi lemak proporsi massa otot.

Padahal, faktor-faktor tersebut juga bisa berdampak pada kesehatan.

Atlet berperforma tinggi, misalnya, cenderung sangat bugar dan memiliki sedikit lemak tubuh. Mereka bisa saja memiliki BMI tinggi karena punya lebih banyak massa otot, tetapi itu tidak berarti mereka kelebihan berat badan.

BMI sebaiknya tidak menjadi satu-satunya ukuran bagi seseorang untuk menilai apakah berat badan mereka ideal atau tidak.

Lemak berlebih di area perut berkaitan dengan beberapa risiko kesehatan, seperti diabetes dan penyakit jantung.

Dengan demikian, mengukur ukuran pinggang dapat membantu mengetahui apakah kita memiliki risiko penyakit yang lebih tinggi terkena kondisi kesehatan terkait obesitas.

Seorang pria idealnya memiliki lingkar pinggang kurang dari 101 cm, sementara wanita yang tidak hamil idealnya memiliki lingkar pinggang kurang dari 88 cm.

Sekali lagi, ini bukanlah cara mendiagnosis risiko penyakit terkait berat badan.

Cara mengukur lingkar pinggang

Untuk mengukur lingkar pinggang secara akurat, lakukan langkah berikut:

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan lebih banyak lemak tubuh di sekitar bagian tengah tubuh lebih mungkin mengembangkan penyakit kardiovaskular dan diabetes.

Semakin tinggi ukuran pinggang sebanding dengan pinggul, semakin besar risikonya.

Untuk alasan ini, rasio pinggang-pinggul bisa menjadi cara mengukur berat badan ideal dan sehat.

Cara menghitung rasio pinggang ke pinggul

Untuk melakukannya, ikuti langkah berikut:

  • Ukur lingkar pinggang di bagian tersempit, biasanya tepat di atas pusar.
  • Bagilah ukuran lingkar pinggang dengan ukuran di sekitar pinggul, pada bagian terluasnya.
  • Jika pinggang seseorang 71 cm dan pinggulnya 91 cm, maka dia akan membagi 71 dengan 91, menghasilkan angka 0,78.

Bagaimana rasio pinggang ke pinggul memsngaruhi risiko penyakit kardiovaskular berbeda pada pria dan wanita. Sebab, pria dan wanita memiliki bentuk tubuh yang berbeda.

Pada laki-laki rasio di bawah 0,9 dianggap memiliki risiko masalah kesehatan kardiovaskular rendah, 0,9-0,99 risiko sedang, dan di atas 1,0 dianggap risiko tinggi.

Sementara pada wanita, rasio di bawah 0,8 dianggap memiliki risiko masalah kesehatan kardiovaskular rendah, 0,8-0,89 risiko sedang, dan di atas 0,9 dianggap risiko tinggi.

Namun, angka-angka ini dapat bervariasi, tergantung pada sumber dan populasi tempat mereka diterapkan.

Meski metode ini dianggap sebagai prediktor serangan jantung dan risiko kesehatan lain yang lebih baik daripada BMI, rasio pinggang ke pinggul tidak secara akurat mengukur persentase total lemak tubuh seseorang, atau rasio otot ke lemak mereka.

Seseorang yang ukuran pinggangnya kurang dari setengah tinggi badannya memiliki risiko lebih rendah terkena sejumlah komplikasi kesehatan yang mengancam jiwa.

Cara menghitung rasio pinggang ke tinggi badan

Kita perlu membagi ukuran pinggang dengan tinggi badan. Jika jawabannya 0,5 atau kurang, kemungkinan kita memiliki berat badan yang sehat.

Seorang wanita dengan tinggi 163 cm, misalnya, idealnya memiliki ukuran pinggang di bawah 81 cm.

Seorang pria dengan tinggi 183 cm, idealnya memiliki ukuran pinggang di bawah 91 cm.

Di sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2014 di Plos One, para peneliti menyimpulkan bahwa metode ini adalah prediktor kematian yang lebih baik daripada BMI.

Para penulis juga mengutip temuan dari penelitian lain yang melibatkan statistik untuk sekitar 300.000 orang dari kelompok etnis yang berbeda. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa metode rasio pinggang ke tinggi badan lebih baik daripada BMI dalam memprediksi kejadian serangan jantung, stroke, diabetes, dan hipertensi.

Artinya, metode ini bisa menjadi alat skrining yang berguna.


Pada akhirnya, beberapa metode di atas bisa menjadi cara mengukur berat badan ideal. Mengombinasikan semua metode tersebut dapat memberikan hasil yang lebih akurat sebagai pertimbangan apakah kita perlu mengambil aksi tertentu atau tidak.

Jika berat badan, lingkar pinggang atau komposisi tubuh menjadi perhatian, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk memberikan saran kesehatan yang tepat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/23/083634620/4-cara-menghitung-berat-badan-ideal-sudah-tahu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke