KOMPAS.com - Gangguan saluran pencernaan pada anak yang tidak tertangani dapat menganggu tumbuh kembangnya.
Hal ini karena asupan nutrisi yang seharusnya didapatkan tidak terserap optimal, sehingga memberikan dampak buruk pada tubuh.
Padahal 1.000 hari pertama adalah periode emas perkembangan anak yang harus dimaksimalkan.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi dr. Frieda Handayani Sp.A (K) menyebut, anak rentan mengalami gangguan saluran cerna karena organ tubuhnya belum berfungsi sempurna.
Baca juga: Perkuat Saluran Cerna Agar Anak Tak Gampang Sakit
"Sampai anak usia dua tahun masih ada lapisan mukosa atau selaput lendir yang masih jarang dan ada jarak, jadi bisa masuk hal-hal lain."
Demikian penjelasan Frieda dalam seminar digital bertema “Gejala Alergi Saluran Cerna Vs Gangguan Saluran Cerna Fungsional: Cara Membedakannya”, Rabu (13/10/2021).
Ia menerangkan, dua jenis gangguan saluran cerna yang kerap terjadi pada bayi adalah alergi susu sapi (ASS) dan gangguan saluran cerna fungsional alias functional gastrointestinal disorder (FGID).
ASS dipicu konsumsi susu sapi atau produk olahannya, sementara FGID cenderung lebih rumit dan saling berinteraksi.
FGID adalah gejala saluran cerna yang tidak dapat dijelaskan baik secara struktur maupun biokimia.
Baca juga: Jaga Kesehatan Saluran Cerna dengan Rutin Makan Brokoli
Hal ini bisa terjadi secara kronis atau dalam jangka panjang, maupun rekuren yakni dialami berulang kali.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.