Sedangkan gumoh terjadi karena fungsi motilitas saluran cerna bayi belum sempurna sehingga susu keluar dari mulutnya.
Gumoh jelas berbeda dengan muntah, kata Frieda, karena bayi cenderung tidak rewel dan tetap aktif.
Baca juga: Ini Penyebab Bayi Sering Gumoh
Selain itu, ada pula gejala FGID berupa konstipasi alias kesulitan BAB dalam kurun waktu tertentu.
Hal ini bisa disebabkan saluran cerna yang belum matang atau gangguan organ lain yang harus diperiksakan.
Sayangnya, banyak orangtua sulit membedakan penyebab gangguan saluran cerna yang dialami anaknya.
Orangtua kerap gagal mendeteksi gejalanya untuk mengetahui apakah hal tersebut disebabkan gangguan fungsional atau merupakan manifestasi alergi.
"Padahal, penting sekali untuk dapat mengenali penyebab gangguan saluran cerna tersebut karena membutuhkan penanganan yang berbeda”, papar Frieda.
Perbedaan yang jelas misalnya, gejala ASS umumnya disertai dengan gejala alergi lainnya yang terjadi pada kulit ataupun saluran pernapasan.
Keluhannya termasuk kulit membengkak, kemerahan, dan hidung berair.
Baca juga: Kolik pada Bayi Jangan Bikin Ibu Panik
Di sisi lain, gejala ASS di saluran cerna kerap disalahartikan sebagai FGID.
Untuk memastikannya, Frieda menyarankan orangtua lebih jeli memerhatikan gejala pada anak. Bisa pula segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi anak.
Kondisinya bisa dianggap rawan apabila anak mengalami muntah darah, masalah makan, gangguan organ, dan berat badan atau tinggi badan tidak sesuai kurva pertumbuhan.
FGID maupun ASS bisa berdampak buruk pada anak baik dalam tumbuh kembangnya maupun kualitas hidupnya.
Banyak orangtua kesulitan membedakan gejala gangguan saluran cerna yang dialami anaknya.