KOMPAS.com - Edisi pertama dari Harry Potter and The Philosopher's Stone belum lama ini laku terjual dengan harga 27.500 pound Inggris atau setara dengan Rp533 juta.
Buku hard cover tersebut merupakan satu dari 500 eksempar cetakan pertama yang dirilis ke publik. Masih ada sejumlah kesalahan cetak di buku tersebut termasuk kata "tongkat" yang muncul dua kali di halaman 53 dan "Philosopher's" salah eja di sampul belakang.
Uniknya, buku yang tergolong langka itu dijual di pelelangan oleh seseorang yang juga bernama Harry Potter, pria berusia 33 tahun asal Waterlooville, Hampshire, Inggris.
Ia menjual novel langka tersebut demi menghormati mendiang ayahnya, David James Potter yang meninggal karena kanker tahun 2017 lalu. Harry berniat menggunakan uang tersebut untuk membawa abu kremasi ayahnya ke Kenya, Afrika seperti keinginan terakhirnya.
Bukan suatu kebetulan apabila novel edisi terbatas itu juga merupakan pemberian dari ayahnya ketika Harry masih berusia delapan tahun pada 1997 lalu.
Baca juga: Daniel Radcliffe Kembali Jadi Harry Potter Selama Karantina
Ayahnya sengaja membeli novel karya JK Rowling itu karena menyadari kesamaan nama yang menyenangkan antara tokoh penyihir dan putranya kala itu.
Kakak perempuan Harry, Katie Sign mengenang momen ketika ayahnya pertama kali membawa novel tersebut pulang ke rumah dengan gembira.
"Saya ingat Ayah menerobos pintu depan setelah bekerja mengacungkan buku, menyatakan 'Anda tidak akan pernah percaya apa yang saya dapatkan! "Sekilas kami bingung. Apakah ada yang menulis buku untuk Harry?'' ujarnya, dikutip dari BBC.
Menurutnya, keluarganya mulai membaca novel Harry Potter karena kebaruan dan kesamaan nama yang kebetulan itu.
Namun mereka mulai menjadi penggemar franchise itu karena keajaiban ceritanya yang sukses menghipnotis selama tahun-tahun berikutnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.