Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Asupan Terbaik untuk Lansia demi Jaga Kesehatan Otak

Kompas.com - 21/12/2021, 17:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, penurunan fungsi tubuh terjadi di berbagai bagian, termasuk otak.

Untuk menjaga kesehatan otak, perubahan gaya hidup perlu dilakukan. Itu berarti, kita harus memertahankan pola tidur yang baik, rajin berolahraga, dan tentunya menjaga asupan makan.

Studi terbaru menunjukkan bagaimana pola makan yang sehat dapat melindungi fungsi otak sekaligus menjaga kesehatan usus pada mereka yang berusia lanjut.

Menurut studi yang dimuat dalam jurnal Molecular Nutrition & Food Research, makanan nabati yang kaya akan zat polifenol serta metabolit bisa bermanfaat bagi otak dan usus.

Dalam studi ini, para peneliti mengamati hampir 850 peserta berusia di atas 65 tahun yang tinggal di dua wilayah berbeda di Perancis.

Baca juga: 5 Fakta Penting Soal Pikun, Demensia yang Bukan Hanya Dialami Lansia

Selain memantau diet peserta selama periode 12 tahun, peneliti juga meminta peserta menjalani lima jenis tes neuropsikologis untuk mendeteksi tanda-tanda penurunan kognitif.

Peserta yang mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung polifenol dan makanan dengan kandungan metabolit menunjukkan risiko terkena gangguan kognitif dan demensia yang lebih rendah seiring bertambahnya usia.

Makanan tersebut mencakup apel, bluberi, biji cokelat, kopi, teh hijau, jamur, jeruk, buah delima, dan anggur merah.

"Hasil dari penelitian ini menunjukkan asupan buah-buahan, sayuran, dan makanan nabati dalam jumlah tinggi menyediakan polifenol dan senyawa bioaktif lain yang dapat mengurangi risiko penurunan kognitif terkait penuaan."

Begitu pemaparan pemimpin studi Cristina Andres-Lacueva, PhD.

Ia bekerja di Nutrition and Food Science Department di University of Barcelona, Spanyol.

Seluruh makanan nabati itu dapat dikonsumsi bersamaan untuk meningkatkan kesehatan otak.

Menurut Andres-Lacueva, salah satu aspek terpenting dari jenis diet nabati ini adalah bagaimana diet tersebut dapat menambah bakteri baik di usus.

Baca juga: Lansia Vegan Lebih Sedikit Mengonsumsi Obat, Ini Alasannya

Hubungan antara fungsi otak dan kesehatan usus begitu kuat, sehingga usus kerap disebut sebagai otak kedua dalam tubuh manusia.

Sinyal kimia dikirimkan secara konstan antara otak dan sistem pencernaan, dan sinyal ini juga memengaruhi aspek tubuh lain, seperti respons imun dan regulasi hormon.

Hubungan antara usus dan otak tidak hanya berperan memberikan perlindungan kognitif, melainkan juga bermanfaat bagi kesehatan mental.

Pandangan ini dibeberkan Lisa Mosconi, PhD, penulis "Brain Food: The Surprising Science of Eating for Cognitive Power".

"Kita sering melihat bahwa jika salah satu dari usus atau otak bermasalah, maka yang lain akan terpengaruh, dan terkadang cukup dramatis," kata dia.

"Dari semua organ dalam tubuh kita, otak adalah yang paling mudah rusak akibat pola makan yang buruk."

Makanan nabati yang disebutkan dalam studi dapat menjaga hubungan antara usus dan otak.

Mosconi juga mengatakan, serat dan probiotik bisa mendukung fungsi otak dan kesehatan usus, seiring bertambahnya usia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com