KOMPAS.com - Semua anak memiliki keistimewaannya masing-masing namun ada yang berbakat menjadi genius.
Kemampuan otak yang luar biasa itu menjadikan mereka mampu menjadi pemikir hebat, jika dikembangkan dengan tepat.
The National Association for Gifted Children di AS mendefinisikan anak genius sebagai bocah yang menunjukkan tingkat bakat atau kompetensi yang luar biasa dalam satu atau lebih domain.
Baca juga: Viral di Media Sosial, Benarkah Bilingual Tanda Anak Genius?
Ada sejumlah nama pesohor yang dikenal sebagai genius seperti ilmuwan Albert Einstein, musisi klasik Wolfgang AmadeusMozart, dan peraih Nobel, Marie Curie.
Menentukan anak genius atau tidak tergolong rumit dan tidak bisa mengandalkan nilai tes atau hasil pelajaran saja.
Namun, ada sejumlah tanda-tanda kecerdasan luar biasa pada anak yang bisa dikategorikan sebagai bakat genius.
Kenali berbagai tanda tersebut agar bisa mengembangkan bakat anak kita.
Sebagai panduan, berikut adalah tanda-tanda anak genius:
Mengenali anak genius sejak dini bisa dilihat dari kemampuannya melampaui milestone normal di rentang usianya.
Eboni Hollier, MD, pakar perkembangan dan perilaku di Texas, AS mengatakan, anak genius sering mengusai kemampuan pada usia lebih awal dari yang diharapkan.
"Secara khusus, keterampilan bahasa mungkin jauh di atas tingkat usia. Banyak anak berbakat sering mengembangkan kosa kata yang luas dan berbicara dalam kalimat yang kompleks pada usia dini, ”katanya, dikutip dari situs RD.
Anak yang genius cenderung gemar membaca dan laham menyimak semua bacaan.
Mereka sering sering belajar membaca dengan cepat dan lebih awal dari anak-anak lain seusianya.
Anak genius menikmati hobi membaca, bukan hanya untuk menambah ilmu pengetahun namun juga kesenangan.
Anak-anak dengan kecerdasan luar biasa memiliki rasa ingin tahu yang tak terpuaskan soal segala hal.
Baca juga: Pola Tidur Aneh Orang Jenius
Termasuk pada hal-hal kecil tentang bagaimana segala sesuatunya bekerja.
Mereka mungkin akan bertanya pada kita soal cara makan semua jenis hewan, penasaran dengan sistem kerja oven dan berbagai pertanyaan lain yang tak ada habisnya.
Anak yang genius akan mulai mengenali pengulangan pada usia dini, tetapi bukan hanya pola warna atau bentuk sederhana yang menarik perhatiannya.
Niranjan Reddy, PhD, dari situs SuperBaby, mengatakan anak genius juga mengenali perilaku, aktivitas, dan tindakan yang berulang dengan lebih mudah daripada teman sebayanya.
“Mereka sangat pandai mengamati dan mengingat informasi penting,” katanya.
Anak yang dikaruniai kecerdesan luar biasa seringkali memiliki pengetahuan mendalam dalam satu mata pelajaran atau bidang minat tertentu.
Topiknya bisa bervariasi, termasuk biologi, teknik atau seni namun pengetahuan mereka biasanya amat menyeluruh, menyerupai orang dewasa.
Anak yang terlahir genius sulit bergaul dengan teman sebayanya karena minat dan kemampuannya berbeda.
Mereka akan mudah bosan ketika berada di kelas dan berusaha berteman dengan orang yang lebih dewasa.
Baca juga: Orang Cerdas Mudah Terdistraksi Saat Kerja
Ada baiknya orangtua melengkapi anak dengan keterampilan sosial dan empati agar kecerdasannya tidak menghambat pergaulannya.
Anak yang genius memiliki ketekunan untuk bertahan dengan tugas atau kebiasaan sampai menguasainya.
Mereka mampu mengerjakan sesuatu tanpa gangguan dan cenderung sangat efisien.
Karena kedewasaan dan kemampuan organisasi alaminya, banyak anak genius akan menjadi pemimpin.
Biasanya mereka akan mampu mengambil alih untuk menemukan solusi yang paling efektif.
Anak genius juga mengatur kinerjanya sendiri sehingga selalu berusaha meningkatkan diri.
Anak genius juga bisa dikenali dengan kemampuannya yang orisinal.
Mereka tidak hanya mampu memahami tantangan namun juga menawarkan pemikiran dan wawasan yang unik sekaligus orisinal.
Baca juga: Tips Pola Asuh agar Anak Lebih Cerdas
Anak yang super cerdas selalu mencari cara baru untuk mendekati masalah atau melihat dunia.
Terlepas kecerdasan dan bakat genius anak, kita harus menyadari jika mereka tidak sempurna.
Mereka mungkin akan melakukan keselahan, berperilaku tidak tepat atau mengalami kemunduran dalam fase hidupnya.
Anak genius tidak berarti mampu menguasai semua mata pelajaran atau bakat kurikulum.
Mereka mungkin saja jago matematika namun benar-benar tidak memahami musik atau ilmu lainnya.
Mallory Kojkowski, EdD, direktur penerimaan dan penjangkauan di Fusion Academy di Miami, mengingatkan, anak-anak genius pun memiliki kelemahan.
“Siswa berbakat mendapat manfaat dari kompetensi kognitif tingkat lanjut, tetapi mungkin masih berjuang di bidang yang terkait dengan frustrasi, kecerobohan, kurangnya keterampilan fungsi eksekutif, atau keterampilan konsentrasi yang buruk,” katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.