Lalu, cobalah memahami pengalaman itu, dan tanyakan kepada diri sendiri mengapa kita memberikan respons seperti yang kita lakukan saat ini.
Kenali diri kita seperti bagaimana kita mengenali teman atau kerabat. Cara berhubungan dengan diri sendiri disebut kesadaran diri yang welas asih.
Dengan kesadaran diri yang welas asih, kita dapat mengakui rasa sakit dan memiliki niat untuk mengatasinya dengan berbagai cara.
Terkadang mengakui, menerima, berempati, dan berbelas kasih atas rasa sakit dapat membuat kita lelah dan kewalahan.
Rehatlah sejenak dengan menenangkan dan menghibur diri agar kita memeroleh ketahanan untuk bangkit.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini Beda Depresi dan Kesedihan
Sebagai contoh, daripada terus-menerus kesal mengenai atasan yang tidak menghargai kita, kita bisa pergi bersama teman-teman dan meminta saran terkait cara mengatasi masalah di kantor secara efektif.
Harap digarisbawahi, menumbuhkan kebahagiaan bukan berarti kita menyangkal emosi yang dialami saat ini.
Demi mendapatkan kebahagiaan, kita harus menerima dan mencintai diri apa adanya, termasuk menerima perasaan yang menyakitkan itu.
Dengan kesadaran diri yang welas asih, kita akan menemukan bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan yang dicari berada dalam jangkauan kita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.