Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam peer-review Frontiers in Psychology mengungkapkan, bernapas dalam dapat mengirim pesan ke otak bahwa inilah saatnya untuk tenang.
Setelah itu, otak kita akan mengirimkan pesan ke tubuh yang membuat detak jantung dan tekanan darah kita menurun.
Baca juga: Mengurangi Stres Diawali dari Kepala
Sehingga, proses ini mengubah pernapasan kita berpotensi dapat mengubah perasaan kita juga menjadi lebih baik.
Anxiety & Depression Association of America (AADA) mengatakan, meskipun kita dapat mengurangi stres, namun kita tidak mungkin untuk menghilangkannya.
Jadi, apa yang harus dilakukan? Jawabannya adalah berolahraga.
Dengan berolahraga, hormon stres seperti kortisol berkomunikasi dengan otak.
Pada gilirannya, ketika hormon stres memengaruhi koneksi saraf otak, otak mengirimkan sinyal yang dapat berdampak negatif pada bagian tubuh lainnya.
Harvard Medical School juga mengatakan, berolahraga adalah cara yang terbukti dapat mengurangi hormon stres dan merangsang zat kimia pada pria yang dikenal sebagai endorfin.
Meditasi sebenarnya melatih otak untuk menjadi tenang dan penuh perhatian.
Dalam lebih dari 200 penelitian, meditasi ditemukan dapat mengurangi stres, kecemasan, dan depresi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.