Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2022, 14:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Namun, Dr. Kwon mengatakan kondisi itu bukanlah salah anak maupun orangtuanya.

“Saya selalu mengatakan agar orangtua tidak terlalu stres karena masalah ini biasa akan selesai dengan sendirinya,” kata dia.

Dr. Rhee juga menambahkan, penting bagi orangtua untuk berbicara pada anak untuk melihat apakah dia punya motivasi untuk berubah atau tidak.

Lalu, alarm mengompol pun bisa menjadi solusi.

Orangtua bisa memasangnya di celana dalam anak atau di pad ranjang.

Saat alat itu mendeteksi kelembapan, alarm akan mati.

Namun jika anak tidak memiliki motivasi, alarm itu mungkin tak memiliki keuntungan apa pun dan hanya menambah rasa frustasi.

Menurut Dr. Rhee, jika anak masih suka menyelundupkan makanan yang tidak seharusnya dikonsumsinya di malam hari, alarm tidak diperlukan.

Lebih baik, langsung menanyakan apakah mengompol itu mengganggu anak atau tidak.

Lalu, semakin dewasa anak, tentu mengompol akan berdampak pada kepercayaan diri dan kehidupan sosialnya.

Hal ini mungkin akan memotivasi anak untuk mengatasi kebiasaan buruknya dan menghindari merasa malu.

Apakah mengompol masalah serius?

Terkadang, mengompol bisa menjadi tanda penyakit serius. Misalnya:

  • Sleep apnea.

Jika anak sering mendengkur atau menunjukkan tanda-tanda sleep apnea, anak perlu mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

  • Urinary tract infections (UTIs)

Sampel urin dapat mendeteksi infeksi ini.

Biasanya, tek ini akan dilakukan dokter saat mengompol menjadi masalah.

  • Diabetes mellitus

Sampel urin juga dapat mendeteksi diabetes pada anak-anak.

Mengompol juga dapat menjadi tanda gangguan tidur. Karena itu, studi tidur bisa dilakukan.

Jika khawatir dan diperlukan, orangtua pun bisa membawa anak ke dokter anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com