KOMPAS.com - Banyak dari kita yang mungkin bekerja tanpa begitu memedulikan kondisi maupun budaya kerja di kantor.
Padahal, menurut pakar karir di Monster, Vicki Salemi, hal ini sangat penting untuk menyadari apakah kita berada di lingkungan yang toksik atau tidak.
"Jadi, periksalah secara berkala untuk memastikan nilai-nilai di tempat kerja masih sejalan dan merupakan tempat yang sehat untuk kita bekerja," ungkap dia.
Pendiri dan mitra di Monday Talent, Gillian Williams, juga mengungkapkan, budaya di tempat kerja adalah segalanya.
"Sebagai perekrut, itulah salah satu hal terbesar yang saya dengar dari karyawan tentang mengapa mereka ingin meninggalkan perusahaan," kata dia.
Baca juga: 6 Tips Menavigasi Pekerjaan Baru yang Fully Remote
"Di mana, mereka sudah tidak berada dalam budaya yang sejalan dengan nilai-nilai atau keseimbangan kehidupan kerja mereka," lanjut dia.
Sebab, budaya tempat kerja yang negatif dapat berdampak serius pada kesehatan mental.
"Sulit juga untuk berkembang dan unggul secara profesional karena stres terkait pekerjaan juga dapat terbawa ke area lain dalam hidup kita," ujar dia.
Untuk itu, jika kita menghadapi situasi tempat kerja yang negatif, coba temukan beberapa red flag yang menandakan untuk mencari pekerjaan baru.
Mengetahui bahwa kita harus selalu bisa menanggapi telepon, email, atau teks dari atasan mengenai pekerjaan di luar jam kerja dapat membuat kita sangat stres.
"Jika kita tidak dapat keluar dari pekerjaan, maka selalu ada rasa cemas yang berkepanjangan," kata Williams.
"Itu akhirnya memengaruhi seluruh hidup karena kita merasa seperti kita tidak akan pernah bisa sepenuhnya beristirahat dari pekerjaan, padahal semua orang membutuhkannya untuk kewarasan mereka," sambung dia.
Baca juga: 6 Tanda Kamu Harus Resign dan Mencari Pekerjaan Baru
Salemi pun menambahkan, sesekali, email atau teks satu kali di luar jam kerja mungkin bukan masalah besar, tetapi jika terjadi secara konsisten, maka itu adalah red flag.
Sangat mudah untuk mencatat kapan orang-orang di sekitar kita mengambil cuti liburan.
Dan, jika tidak ada yang pernah menggunakan waktu istirahat mereka, kita mungkin akan merasa tertekan untuk melakukan hal yang sama.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.