Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Tren Desain Interior Dapur di Tahun 2022 Menurut Pakarnya

Kompas.com, 19 Februari 2022, 12:00 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sama seperti gaya penataan ruang lainnya, tren desain interior dapur selalu silih berganti setiap tahunnya. 

Ruang yang difungsikan untuk memasak ini memang selalu menarik untuk ditata ulang.

Desain interior dapur yang menarik bukan hanya nyaman namun juga indah dilihat.

Waktu-waktu sebelumnya, ada banyak tren desain interior dapur yang sempat digemari seperti pemilihan warna monokrom dan desain shabby chic.

Baca juga: Tips Membuat Dapur Sempit Terlihat Lebih Luas

Beberapa tren masih layak dipertahankan sampai saat ini namun ada juga yang sudah ketinggalan zaman.

Untuk tahu jelas mana yang sebaiknya diganti dan dipertahankan, simak paparan dari sejumlah pakar desain interior ini untuk memahami tren dapur terbaru di tahun 2022.

1. Warna hitam lebih banyak digunakan untuk dapur

Ilustrasi dapur, dekorasi dapur modern. FREEPIK/VANITJAN Ilustrasi dapur, dekorasi dapur modern.
Susan Serra, kitchen designer di layanan penataan dapur New York, Susan Serra Associates mengatakan, nuansa hitam akan lebih banyak dipakai di ruangan ini tahun 2022.

"Peningkatan nuansa hitam mencerminkan titik fokus yang elegan dan dramatis untuk dapur," kata Serra.

Menyatukan aksen hitam lainnya tanpa terlalu banyak variasi menciptakan tampilan yang keren dan mudah diterapkan.

Aksen hitam di bagian kenop dan gagang perabotan dapat melengkapi rangkaian warna gelap dan menghasilkan tampilan yang ramping.

2. Dapur terbuka masih jadi tren

"Konsep dapur terbuka bergantung pada ruang, tetapi secara umum kita masih melihat keinginan untuk dapur dengan lantai terbuka," kata Bob Bakes.

Ia merupakan salah satu pendiri dan kepala desain di Bakes & Kropp, layanan interior rumah tangga di Amerika Serikat.

Baca juga: Panduan Mudah Membersihkan Lantai Dapur

"Kebutuhan untuk memisahkan dapur sebagai ruang terpisah adalah konsep lama, dan saya pikir itu belum kembali menjadi tren."

3. Dapur serba putih mulai ditinggalkan

Desain dapur serba putih yang sempat populer beberapa waktu lalu diprediksi akan segera menghilang.

"Dapur serba putih, ramping, dan super modern akan segera hilang karena cenderung terasa dingin," kata Andrea Subotovsky, desainer di Italkraft.

Sebaliknya, publik dianggap akan lebih melirik pilihan warna kalem seperti nude dan taupe.

"Warna-warna ini populer karena warna netral cerah akan memberikan tampilan monokromatik yang bersih tanpa terasa dingin," kata Subotovsky.

Baca juga: Cara Menata Barang di Dapur Kecil

Menurutnya, mempertahankan dapur putih agak sedikit sulit karena perawatannya yang rumit.

Akibatnya, orang enggan memilih desain ini karena tak ingin membuang waktunya untuk terlalu lama bersih-bersih.

4. Kitchen island akan menghiasi dapur

Kitchen island adalah komponen dapur yang terletak di tengah ruangan, biasanya berbentuk kabinet atau meja multifungsi.

Umumnya, kitchen island ini memiliki desain yang senada dengan dapur.

Andra DelMonico, desainer interior utama di Trendey, situs dekorasi rumah, meyakini tren penggunaan kitchen island akan tetap ada karena bagian itu menawarkan ruang kerja ekstra.

Baca juga: 9 Cara Menciptakan Desain Dapur Minimalis untuk Rumah Kecil

"Jenis yang paling populer adalah kitchen island ganda," kata DelMonico.

Sayangnya tidak semua orang memiliki ruang untuk meletakkan komponen ini."

"Jika kita tidak memiliki ruang untuk kitchen island ganda, kita bisa mengambil bagian dalam tren ini dengan menggunakan satu kitchen island."

5. Lemari dapur yang tidak dicat

Ilustrasi dapur farmhouseUnsplash/Watermark Designs Ilustrasi dapur farmhouse
Kebanyakan pemilik rumah akan cenderung memilih jenis kayu untuk digunakan sebagai lemari dapur dan tidak dicat.

"Saya rasa lemari dapur yang dicat belum akan jadi tren kembali," tutur Maggie Clarke, penata interior dan desainer di AS.

Namun tren penggunaan lemari kayu alami masih akan sangat disukai oleh banyak orang.

6. Oven ganda dianggap ketinggalan zaman

Oven ganda yang menghabiskan banyak ruang di dapur sudah dianggap ketinggalan zaman.

Para pemili rumah atau dapur berukuran kecil diprediksi akan lebih suka satu oven konvensional ditambah oven uap atau oven portabel lainnya.

7. Dapur bernuansa hijau kian populer

Ilustrasi dapur dengan nuansa warna hijau. SHUTTERSTOCK/AQUARIUS STUDIO Ilustrasi dapur dengan nuansa warna hijau.
Warna hijau yang lebih terang dan bernuansa akan semakin disukai di tahun 2022 ini.

Hijau terlihat cantik dipadukan dengan lantai kayu atau meja tempat penyimpanan daging.

Selain itu, warna hijau memberikan nuanda yang menenangkan sekaligus tetap segar.

8. Backsplash rendah tidak digunakan lagi

Backsplash adalah permukaan vertikal seperti ubin yang diletakkan di tempat basah dan mudah kotor di dapur.

Fungsinya untuk melindungi dinding dapur dari cipratan air, minyak, atau kotoran lain.

Baca juga: 8 Benda di Dapur yang Tak Boleh Dibersihkan dengan Cuka

Namun, backsplash --terutama backsplash rendah (low backsplash)-- akan kehilangan popularitas di tahun ini.

"Backsplash rendah tidak disukai karena tidak masuk akal karena tidak melindungi seluruh dinding," kata DelMonico.

9. Perabotan berbahan kuningan dianggap kuno

Meskipun perabotan dapur berbahan kuningan sempat trendi, orang-orang akan mulai meninggalkan material ini.

Gaya terbaru yang dipilih akan berupa perabotan dapur berbahan nikel, kaca, atau baja tahan karat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau