KOMPAS.com - Kebiasaan buruk membuang-buang makanan bukan hanya merugikan keuangan namun juga lingkungan.
Perilaku ini bisa disebabkan berbagai hal termasuk perhitungan yang tidak tepat soal jumlah makaan yang dibutuhkan dan salah penyimpanan.
Kebiasaan membuang-buang makanan bisa dilakukan dalam bentuk food waste dan foos loss.
Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), food waste mengacu pada penurunan kualitas atau kuantitas pada tingkat ritel, jasa penyedia makanan, dan konsumen.
Sedangka food loss adalah makanan yang terbuang akibat penurunan kuantitas atau kualitas.
Baca juga: Agar Tak Terbuang Percuma, Berikut 5 Cara Mengolah Sampah Makanan di Rumah
Baik food waste maupun food loss berdampak buruk pada lingkungan dengan menyebabkan pencemaran air, emisi karbon, hingga pemanasan global.
Data FAO juga menyebutkan, setiap tahunnya, sepertiga dari seluruh produksi pangan di dunia harus terbuang.
Sampah makanan rumah tangga menjadi penyumbang terbesar dari pemborosan tersebut.
Indonesia disebut sebagai negara kedua penghasil sampah makanan terbesar di dunia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.