Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Menonton Berita Perang Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental

Kompas.com - 11/03/2022, 18:39 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Contohnya, situs teknologi dan budaya Input baru-baru ini menyelidiki halaman Instagram yang tampaknya menampilkan unggahan lapangan dari jurnalis Ukraina. Padahal sebenarnya akun itu dijalankan oleh orang-orang yang jaraknya ribuan mil.

Memang, media sosial dapat memiliki manfaat bagus, seperti saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggunakannya untuk berbicara secara langsung pada rakyatnya. Masyarakat Ukraina pun dapat menghubungi anggota keluarganya yang lain.

Kendati demikian, penyebaran berita palsu dapat memengaruhi kesehatan mental dengan menghilangkan indra realitas kita.

"Mempertimbangkan kemungkinan bahwa Anda akan menemukan sesuatu yang manipulatif secara emosional dan tidak benar dapat berdampak psikologis," kata Masha Mykhaylova, pekerja sosial klinis berlisensi yang tinggal di San Francisco dan lahir di Ukraina.

Contohnya, hubungan informasi palsu yang malah memperburuk kesehatan mental masyarakat selama pansemi Covid-19 saat ini.

Sementara itu, sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Network Open menemukan bahwa mereka yang meyakini berita palsu tentang vaksin mengalami gelaja depresi.

Meringankan gejalanya

Sudi menunjukkan bahwa liputan berita tentang pandemi juga bisa berkontribusi pada tekanan mental. Jadi, menambah topik berat lainnya hanya akan memperburuk perasaan itu.

Penelitian Cohen Silver menunjukkan bahwa orang-orang yang rentan terhadap kecemasan cenderung mencari liputan terkait krisis, membuat mereka makin sulit melepaskan diri.

Untuk meringankan gejala tersebut, Cohen Silver mengatakan bahwa ia memilih untuk membaca tentang konflik di Ukraina, bukan melihat gambar atau video yang dapat merusak psikologis.

Tetapi bagi orang-orang seperti Mykhaylova yang memiliki ikatan pribadi dengan Ukraina, tentu itu sulit.

“Saya merasa lebih tenang dan tidak mengalami disorientasi ketika saya terlibat dengan apa yang terjadi, terutama jika kontennya dibuat oleh orang Ukraina. Itu pasti bisa mengganggu dan membuat marah, tapi bagi saya itu respons terbaik,” ujarnya.

Kendati demikian, Mykhaylova mengatakan bahwa penting untuk membatasi menonton dan mengecek media sosial.

Tentu, batas tersebut akan berbeda bagi setiap orang. Namun intinya, tetap update tentang informasi tak boleh sampai menggangu waktu tidur dan makan.

Baca juga: Bagaimana Mengatasi Trauma pada Anak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com