Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 20/03/2022, 17:58 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber People

KOMPAS.com - Riset terbaru membuktikan kehadiran anjing dapat membantu mengurangi rasa sakit pada pasien di Unit Gawat Darurat (UGD).

Dalam riset yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE, diketahui pasien yang berinteraksi dengan anjing terapis selama 10 menit, dapat merasakan perubahan signifikan terhadap rasa sakit yang dideritanya.

Baca juga: Bepergian Membawa Anjing Peliharaan, Apa yang Harus Dipersiapkan?

Kemudian dampaknya juga berpengaruh dalam mengurangi kecemasan dan depresi yang dialami pasien.

Studi tersebut mengumpulkan data dari 200 pasien yang dirawat di ruang gawat darurat The Royal University Hospital, Kanada yang mana program anjing terapis sudah dilakukan sejak lama.

Para peneliti meminta pasien yang sedang menunggu untuk diperiksa dokter dan sedang dalam masa perawatan.

Kemudian pasien diminta mengurutkan rasa nyeri yang dialami dengan nilai 1-10.

Para pasien dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang menghabiskan waktu bersama anjing terapis dan kelompok lain yang tidak.

Ilustrasi anjing, ilustrasi orang pakai masker, ilustrasi masker.SHUTTERSTOCK / MT-R Ilustrasi anjing, ilustrasi orang pakai masker, ilustrasi masker.
Hasil penelitian membuktikan, kelompok yang berinteraksi dengan anjing terapis merasakan nyerinya berkurang.

"Peserta yang berinteraksi dengan anjing terapis menilai rasa sakit mereka lebih rendah daripada yang tidak berinteraksi," tertulis dalam penelitian tersebut, sebagaimana dilansir People. 

Baca juga: Waspadai, Anjing dan Kucing Peliharaan Bisa Menderita Demensia

Collen Dell, ketua penelitian di One Health and Wellness mengatakan, interaksi antara hewan dan manusia memberikan dampak yang cukup signifikan bagi kesehatan.

"Hewan peliharaan adalah bagian penting dari kesehatan dengan cara yang berbeda."

"Hewan dapat memotivasi kita dan membangkitkan semangat. Ada ikatan antara manusia dan hewan," kata Collen yang juga merupakan profesor di Universitas Saskatchewan, Kanada.

Ia pun berharap hasil penelitian ini menjawab keraguan banyak orang soal keterlibatan anjing terapis khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan pasien di rumah sakit.

Sejumlah layanan kesehatan di Kanada maupun Amerika Serikat sendiri sudah sejak lama memasukkan kehadiran anjing terapis di dalam sistem perawatannya untuk pasien.

Baca juga: Hewan Peliharaan Perlambat Penurunan Fungsi Kognitif Lansia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com