Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dingin atau Hangat? Ini Suhu Kamar yang Ideal agar Tidur Nyenyak

Kompas.com, 26 Maret 2022, 19:19 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber realsimple

KOMPAS.com - Tidur bisa menjadi persoalan yang berarti bagi banyak orang. Apalagi jika kesulitan tidur ini terus berlanjut hingga lama.

Kebanyakan orang berpikir sulit tidur mungkin disebabkan oleh banyak pikiran. Tapi, suhu kamar ternyata juga ikut memengaruhi.

Beberapa orang merasa suhu kamar yang dingin bisa membuatnya terlelap dengan cepat. Tapi, tidak sedikit pula yang menyukai suhu hangat di kamar.

Lantas, dari dua pilihan tersebut, manakah suhu kamar yang paling ideal untuk tidur bisa nyenyak?

Suhu kamar paling ideal

Dokter spesialis tidur Funke Afolabi-Brown, MD menyarankan orang-orang untuk menjaga suhu kamarnya di kisaran 18,3 derajat Celcius.

Tapi, suhu tersebut dikatakan Afolabi-Brown masih bisa dirubah apabila dirasa terlalu dingin bagi tubuh.

Ia menyarankan, saat suhu kamar dinaikkan atau diturunkan, suhu sebaiknya berada di kisaran 15,5-22,2 derajat Celcius.

Tujuannya untuk membantu menciptakan lingkungan yang tepat untuk tidur dan menyesuaikan pola suhu inti tubuh.

"Kisaran ini sangat ideal karena variasi suhu inti tubuh, yang diatur oleh ritme sirkadian, turun di malam hari dan bertepatan dengan sekresi melatonin otak" jelas Afolabi-Brown.

"Memiliki lingkungan kamar yang sejuk semakin mendorong penurunan suhu ini dan meningkatkan kualitas tidur kita," sambungnya.

Perlu diketahui saat hari mulai gelap, tubuh mulai memproduksi melatonin, hormon yang berperan besar dalam pengaturan tidur.

Saat melatonin diproduksi, ini memberi sinyal ke otak bahwa sudah waktunya untuk tidur.

Akan tetapi, ketika produksi melatonin melambat di pagi hari, otak akan mengerti bahwa sudah waktunya untuk bangun.

Salah satu faktor yang mendorong tingginya produksi melatonin adalah suhu yang dingin.

Itulah alasan mengapa Afolabi-Brown menyarankan suhu kamar di 18,3 derajat Celcius atau 15,5-22,2 derajat Celcius.

Baca juga: Suhu yang Sejuk Bikin Tidur Lebih Nyenyak

Suhu yang terlalu hangat atau terlalu dingin

Selain membantu produksi melatonin, suhu yang dingin adalah salah satu faktor terpenting yang memengaruhi tidur.

Paparan panas atau lingkungan tidur yang terlalu hangat dapat menyebabkan orang terjaga ketika malam.

Pun, faktor tersebut juga menyebabkan penurunan gelombang tidur dan sulit mencapai fase REM.

Panas yang lembap, khususnya, dapat mengganggu tahapan tidur dan termoregulasi alias kemampuan tubuh untuk mengatur suhu.

Meskipun paparan dingin tidak selalu memengaruhi tahap tidur, tetap penting untuk merasa nyaman saat tidur untuk mempermudah termoregulasi.

"Jika suhu ruangan terlalu panas, suhu tubuh inti naik, menyebabkan ketidaknyamanan dan kegelisahan," kata Afolabi-Brown.

Hal itu disebut Afolabi-Brown akan membuat orang-orang lebih mungkin untuk bangun di malam hari.

Dampak dari terus-menerus bangun di malam hari adalah tekanan emosional dan penurunan kemampuan kognitif.

Walau suhu dingin baik untuk mempermudah tidur yang nyenyak, Afolabi-Brown tidak menyarankan suhu yang terlalu rendah.

Sebab, itu dapat membuat tubuh tidak nyaman dan memengaruhi kualitas tidur.

Baca juga: Susah Tidur? Ini 5 Cara Tidur Nyenyak dan Berkualitas

Cara mempertahankan tidur yang nyenyak

Menyetel suhu kamar pada kisaran yang ideal memang penting. Tapi, jangan lupa juga untuk terus menjaganya.

Mungkin tubuh lama-kelamaan akan menggigil saat suhu terlalu rendah atau banyak bergerak ketika terlalu hangat.

Dalam hal ini, cobalah untuk memasang termostat di dalam kamar agar suhu bisa dicek sewaktu-waktu.

Jika tidak, pakailah selimut wol atau kasur dari bahan alami, seperti campuran bambu dan katun, seperti yang disarankan oleh ahli tidur, Ryan Fiorenzi.

"Pilihan bagus lainnya termasuk selimut dan seprai khusus yang dirancang untuk menghilangkan kelembapan dan panas," imbuh Fiorenzi.

Cara tersebut, kata Firoenzi, dapat membantu mengurangi keringat dan membuat tidur malam yang lebih nyaman.

Di sisi lain, Afolabi-Brown menyarankan orang-orang untuk mandi air hangat sebelum tidur untuk menurunkan suhu inti tubuh.

Selain itu, ia merekomendasikan untuk menggunakan kipas angin atau AC ketika cuaca panas, membuka jendela kamar agar tetap sejuk, atau menggunakan pemanas ruangan ketika cuaca dingin.

Baca juga: Suhu Kamar Terbaik Agar Tidur Lebih Nyenyak

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau