KOMPAS.com - Tidur bisa menjadi persoalan yang berarti bagi banyak orang. Apalagi jika kesulitan tidur ini terus berlanjut hingga lama.
Kebanyakan orang berpikir sulit tidur mungkin disebabkan oleh banyak pikiran. Tapi, suhu kamar ternyata juga ikut memengaruhi.
Beberapa orang merasa suhu kamar yang dingin bisa membuatnya terlelap dengan cepat. Tapi, tidak sedikit pula yang menyukai suhu hangat di kamar.
Lantas, dari dua pilihan tersebut, manakah suhu kamar yang paling ideal untuk tidur bisa nyenyak?
Dokter spesialis tidur Funke Afolabi-Brown, MD menyarankan orang-orang untuk menjaga suhu kamarnya di kisaran 18,3 derajat Celcius.
Tapi, suhu tersebut dikatakan Afolabi-Brown masih bisa dirubah apabila dirasa terlalu dingin bagi tubuh.
Ia menyarankan, saat suhu kamar dinaikkan atau diturunkan, suhu sebaiknya berada di kisaran 15,5-22,2 derajat Celcius.
Tujuannya untuk membantu menciptakan lingkungan yang tepat untuk tidur dan menyesuaikan pola suhu inti tubuh.
"Kisaran ini sangat ideal karena variasi suhu inti tubuh, yang diatur oleh ritme sirkadian, turun di malam hari dan bertepatan dengan sekresi melatonin otak" jelas Afolabi-Brown.
"Memiliki lingkungan kamar yang sejuk semakin mendorong penurunan suhu ini dan meningkatkan kualitas tidur kita," sambungnya.
Perlu diketahui saat hari mulai gelap, tubuh mulai memproduksi melatonin, hormon yang berperan besar dalam pengaturan tidur.
Saat melatonin diproduksi, ini memberi sinyal ke otak bahwa sudah waktunya untuk tidur.
Akan tetapi, ketika produksi melatonin melambat di pagi hari, otak akan mengerti bahwa sudah waktunya untuk bangun.
Salah satu faktor yang mendorong tingginya produksi melatonin adalah suhu yang dingin.
Itulah alasan mengapa Afolabi-Brown menyarankan suhu kamar di 18,3 derajat Celcius atau 15,5-22,2 derajat Celcius.
Baca juga: Suhu yang Sejuk Bikin Tidur Lebih Nyenyak
Selain membantu produksi melatonin, suhu yang dingin adalah salah satu faktor terpenting yang memengaruhi tidur.
Paparan panas atau lingkungan tidur yang terlalu hangat dapat menyebabkan orang terjaga ketika malam.
Pun, faktor tersebut juga menyebabkan penurunan gelombang tidur dan sulit mencapai fase REM.
Panas yang lembap, khususnya, dapat mengganggu tahapan tidur dan termoregulasi alias kemampuan tubuh untuk mengatur suhu.
Meskipun paparan dingin tidak selalu memengaruhi tahap tidur, tetap penting untuk merasa nyaman saat tidur untuk mempermudah termoregulasi.
"Jika suhu ruangan terlalu panas, suhu tubuh inti naik, menyebabkan ketidaknyamanan dan kegelisahan," kata Afolabi-Brown.
Hal itu disebut Afolabi-Brown akan membuat orang-orang lebih mungkin untuk bangun di malam hari.
Dampak dari terus-menerus bangun di malam hari adalah tekanan emosional dan penurunan kemampuan kognitif.
Walau suhu dingin baik untuk mempermudah tidur yang nyenyak, Afolabi-Brown tidak menyarankan suhu yang terlalu rendah.
Sebab, itu dapat membuat tubuh tidak nyaman dan memengaruhi kualitas tidur.
Baca juga: Susah Tidur? Ini 5 Cara Tidur Nyenyak dan Berkualitas
Menyetel suhu kamar pada kisaran yang ideal memang penting. Tapi, jangan lupa juga untuk terus menjaganya.
Mungkin tubuh lama-kelamaan akan menggigil saat suhu terlalu rendah atau banyak bergerak ketika terlalu hangat.
Dalam hal ini, cobalah untuk memasang termostat di dalam kamar agar suhu bisa dicek sewaktu-waktu.
Jika tidak, pakailah selimut wol atau kasur dari bahan alami, seperti campuran bambu dan katun, seperti yang disarankan oleh ahli tidur, Ryan Fiorenzi.
"Pilihan bagus lainnya termasuk selimut dan seprai khusus yang dirancang untuk menghilangkan kelembapan dan panas," imbuh Fiorenzi.
Cara tersebut, kata Firoenzi, dapat membantu mengurangi keringat dan membuat tidur malam yang lebih nyaman.
Di sisi lain, Afolabi-Brown menyarankan orang-orang untuk mandi air hangat sebelum tidur untuk menurunkan suhu inti tubuh.
Selain itu, ia merekomendasikan untuk menggunakan kipas angin atau AC ketika cuaca panas, membuka jendela kamar agar tetap sejuk, atau menggunakan pemanas ruangan ketika cuaca dingin.
Baca juga: Suhu Kamar Terbaik Agar Tidur Lebih Nyenyak
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang