“Karena masih pada guyub dan kita belum punya handphone, jadi kenal orang itu wajib. Perbedaannya dengan sekarang apalagi ada covid ini jadi berpengaruh, ya,” ujar Rahmat.
Ia juga menambahkan, “Tadinya sedang mulai berusaha untuk bersosialisasi, baik dengan teman di sekolah atau teman di luar. Tapi selama tiga tahun kan nggak ke mana-mana, jadi hilang kesempatan bersosialisasinya. Itu mungkin yang untuk orangtua sekarang jadi PR.”
Beberapa orangtua zaman dahulu, terutama sosok ayah, sering kali menghadirkan kesan ingin disegani anak agar anak mau menuruti mereka.
Hal ini nyatanya salah kaprah karena anak hanya akan melihat orangtua dari sisi itu. Misalnya saat terbiasa diomeli, anak hanya akan berfokus pada omelan, bukan pada konsekuensi atas tindakannya.
Berkembangnya zaman banyak membawa dampak baik dalam pengasuhan, seperti normalisasi pengasuhan bersama, berpikiran terbuka, dan peran orangtua yang fleksibel. Namun, hal ini hanya dapat direalisasikan dengan bangkit dari sentimen masa lalu.
Salah satu sentimen masa lalu yang mungkin membekas untuk sebagian orangtua adalah patuh dan taat. Hal ini tidak lain karena pernyataan "jangan membantah orangtua" yang sudah membudaya.
Namun, Menurut psikoterapis dan psikolog, Sandy Karta Sasmita, “Mendidik anak harus sejalan dengan kemauan mereka. Ketika anak mau A tetapi orangtua kasih B, tidak akan nyambung. Hal ini juga berpengaruh pada minat dan bakat anak.”
Ajarkan anak untuk mempertimbangkan pilihan, bukan memaksakan. Boleh saja jika orangtua menginginkan anaknya kelak berprofesi yang sama dengannya. Namun jangan jadikan ambisi itu sebagai beban.
Biarkan anak menentukan pilihannya sendiri. Jika orangtua merasa pilihannya kurang tepat atau dapat membahayakan, berikan pendapat mengenai konsekuensi yang mungkin ia terima.
Sebenarnya, sengaja maupun tidak, kita semua pasti membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Akan tetapi, mengukur dan membandingkan anak dengan kita di masa lalu adalah kesalahan.
Baca juga: Tak Hanya Orang Dewasa, Anak Juga Bisa Terkena Diabetes
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.