Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Sehat yang Bisa Mengecilkan Perut, Apa Saja?

Kompas.com, 18 April 2022, 09:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Lemak memang berfungsi sebagai sumber energi dan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Namun, jika jumlahnya berlebihan -seperti lemak visceral di perut- akan mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius.

Perlu diketahui bahwa lemak visceral merupakan jenis lemak yang letaknya berada di usus, hati, dan lambung.

Jika dibiarkan dan tidak segera dihilangkan, lemak visceral dapat mengakibatkan stroke hingga serangan jantung.

Baca juga: Buah Terbaik untuk Menghilangkan Lemak Perut, Sudah Tahu?

"Lemak tidak hanya menyimpan kalori. Itu adalah jaringan hidup yang mampu memproduksi dan melepaskan hormon yang memengaruhi organ yang lain."

Hal tersebut dijelaskan ahli diet terdaftar dari MyFitnessPal, Trinh Le.

"Memiliki lebih banyak lemak visceral dapat meningkatkan LDL atau kolesterol 'jahat' dan tekanan darah," kata dia.

Le menjelaskan, lemak visceral juga mengakibatkan tubuh kurang sensitif terhadap insulin. Konsekuensinya adalah risiko diabetes tipe-2 akan meningkat.

Kebiasaan untuk menjaga perut tetap ideal

Walau berisiko tinggi mengganggu kesehatan, ternyata lemak visceral bisa dicegah dengan menerapkan beberapa kebiasaan sehat berikut ini.

1. Kurangi kalori

Disarankan untuk tidak mengasup banyak kalori apabila ingin menjaga perut dalam kondisi ideal.

“Ketika kita meminum kalori, terutama dengan soda atau jus, kita tidak merasa kenyang atau puas dibandingkan dengan mengunyah kalori tersebut,” kata dokter dari Cleveland Clinic, David Creel.

Baca juga: 4 Trik Ampuh Hilangkan Lemak Perut yang Berlebihan

"Misalnya, Anda mungkin makan tiga jeruk dengan jumlah kalori yang sama dengan segelas besar jus jeruk dan merasa lebih kenyang untuk jangka waktu yang lebih lama."

Ilsutrasi wanita sedang tidur.Pexels/ Ketut Subiyanto Ilsutrasi wanita sedang tidur.

2. Tidur yang cukup

Kurangnya durasi tidur telah dikaitkan dengan risiko mengalami kenaikan berat badan.

Untuk itu, kita disarankan tidur selama tujuh jam semalam untuk membantu menghilangkan lemak perut.

"Tidur lebih banyak, kurangi stres. Lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetapi untuk menjaga tubuh fisik Anda, Anda harus menjaga kondisi mental Anda," kata Le.

Baca juga: Berbagai Kebiasaan Makan untuk Hilangkan Lemak Perut Lebih Cepat

"Kurang tidur dan stres dapat mengganggu kesehatan dan kebugaran, jadi pelajari lebih lanjut tentang istirahat malam yang berkualitas dan gunakan meditasi atau yoga untuk menenangkan pikiran Anda."

"Ingat, ini bukan hanya tentang kesehatan kita. Ini juga tentang kebahagiaan kita," tambahnya.

Ilutsrasi orang sedang stresMikhail Nilov/ Pexels Ilutsrasi orang sedang stres

3. Hindari stres

Stres tidak hanya mengganggu pikiran dan membuat bad mood, tetapi juga meningkatkan produksi hormon kortisol.

Jika hal itu terjadi maka nafsu makan tidak terkontrol dan menimbulkan dorongan untuk memakan makanan tidak sehat.

"Sementara kadar kortisol berperan, masalah yang lebih besar adalah ketika kita lebih stres, kita cenderung kurang memperhatikan makan kita," kata Creel.

Baca juga: 5 Kebiasaan Minum Kopi yang Bisa Hilangkan Lemak Perut

"Adalah hal yang umum bagi orang untuk melampiaskan ke makanan atau untuk mengalihkan perhatian mereka dari keadaan hidup yang penuh tekanan."

Ilustrasi orang sedang berolahraga.Andrea Piacquadio/ Pexels Ilustrasi orang sedang berolahraga.

4. Latihan kekuatan

Kebanyakan orang memilih untuk berlari sebagai cara menghilangkan lemak di perut.

Akan tetapi, berlari bukanlah satu-satunya solusi dan bisa diganti dengan latihan kekuatan sebagai alternatif.

Hal itu dikatakan oleh ahli fisiologi dari University of New South Wales, Dr. Mandy Hagstrom.

"Temuan kami menunjukkan bahwa latihan kekuatan menyebabkan hilangnya lemak tubuh yang menguntungkan tanpa harus berdiet atau berlari," ujar Dr. Mandy.

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Lemak Perut Tanpa Perlu Usaha Keras

Cara mengukur kadar lemak visceral

Walau lemak visceral berada di dalam perut, kita masih bisa mengukur seberapa banyak jumlahnya menggunakan pita ukur.

Dengan begitu kita bisa mengetahui kondisi tubuh dan mencegah risiko terburuk yang diakibatkan oleh lemak visceral.

Saran tersebut diberikan oleh asisten profesor klinis endokrinologi Stanford University, Julie Chen.

"Letakkan pita pengukur di sekitar pusar dan sejajarkan sisi di bagian atas tulang pinggul," kata dia.

"Untuk pria, ukuran pinggang 101 centimeter tandanya terlalu banyak lemak visceral. Untuk wanita, ukuran pinggang 89 centimeter dianggap berisiko tinggi," sambung Chen.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau