KOMPAS.com - Banyak pria menyukai celana jeans karena item fesyen yang satu ini mudah dipadukan dengan busana apa pun.
Gayanya yang tak lekang oleh waktu semakin menambah kepopuleran celana jeans di mata kaum adam.
Celana jeans sebenarnya terdiri dari beberapa jenis yang memengaruhi warna, proses produksi, dan bentuknya.
Baca juga: 5 Tips Mengenakan Jeans di Atas Usia 60 Tahun agar Terlihat Keren
Nah, supaya kamu lebih paham dan tidak salah pilih, ketahui dulu jenis-jenis celana jeans seperti yang berikut ini.
Tidak semua celana jeans itu dibuat dengan proses produksi yang sama. Oleb sebab itu, tiap jenis punya keunikannya sendiri.
Raw denim merupakan celana jeans yang tidak melalui proses pencucian ketika diproduksi.
Celana tersebut bisa dibilang menduduki posisi tertinggi untuk jeans karena harganya yang mahal meski tidak semua orang cocok menggunakannya.
Raw denim jeans punya tekstur yang sangat kaku dan membutuhkan waktu lama untuk terasa lentur saat dipakai.
Ketika sudah terbiasa dipakai, celana jeans tersebut akan terlihat seperti denim yang lainnya.
Seni dari memakai raw denim jeans ada pada warna yang pudar secara alami. Tentu ini membuat celana jeans ini semakin estetik bagi pecinta denim.
Baca juga: Celana Jeans Levis dari Abad Ke-19 Laku Terjual Rp 1,3 Miliar
Raw denim jeans biasanya diproduksi oleh Jepang atau AS yang begitu menghargai produksi denim.
Kata "selvedge" pada celana jeans ini berasal dari istilah "elf-edge".
Istilah itu menggambarkan kain denim yang biasanya dibuat menggunakan alat tenun kuno untuk membuat tepian yang rapi.
Alat tua untuk menenun japanese selvedge jeans lebih mahal dan lambat untuk dijalankan.
Artinya, penenun yang menggunakan alat itu biasanya membutuhkan raw denim berkualitas tinggi.
Kita dapat melihat kualitas denim yang digunakan dari jahitannya rapi dan tersusun rapat.
Stone washed jeans telah merambah ke hampir setiap genre pakaian pria. Celana jeans ini memberikan kontras pudar dengan indigo-dyed.
Sesuai dengan namanya, celana jeans itu dibuat dengan menggunakan teknik stone wash.
Karenanya stone washed jeans menampilkan kesan yang lebih kasual dan cocok untuk penampilan di waktu yang panas.
Baca juga: Sejarah Celana Jeans yang Kini Jadi Item Favorit Semua Kalangan
Efek stone wash disebabkan oleh pencucian denim dengan batu apung yang menghilangkan pewarna indigo dan memberikan sedikit tekanan pada kain.
Sisi positif dari stone wash adalah menghemat banyak waktu.
Namun, sisi negatifnya dampak lingkungan karena denim harus dicuci beberapa kali untuk menghilangkan partikel batu apung.
Dipopulerkan oleh gerakan punk di tahun 70-an, denim acid wash memberikan efek yang jauh lebih kontras daripada stone wash.
Dulunya acid wash jeans dibuat menggunakan potasium permanganat dan natrium hipoklorit.
Tetapi, lambat laun banyak merek jeans yang menghasilkan gaya pencucian asam yang berbeda.
Acid wash jeans adalah cara yang yang baik untuk menambahkan pola halus ke dalam setelan berbahan denim.
Celana jeans tersebut cocok dengan skater yang ingin berpenampilan streetwear.
Rinse Wash Jeans
Celana jeans satu ini dibuat melalui proses pembilasan dalam air untuk waktu yang singkat dan memberikan efek sesedikit mungkin.
Rinse wash jeans umumnya diterapkan untuk tampilan kering dan cerah sesuai keinginan.
Untuk pencuciannya, air dingin atau hangat bisa digunakan dalam jangka pendek atau menengah.
Kain denim dicuci sebentar untuk menghilangkan kelebihan nila dan melembutkan serat.
Hasilnya adalah jeans gelap yang mempertahankan pewarna terbaik tetapi tidak akan meninggalkan noda biru di setiap permukaan putih.
Rinse wash jeans secara keberlanjutan memang menggunakan jumlah air paling sedikit sehingga merupakan pilihan yang bagus.
Secara alami, warna yang gelap memberikan sentuhan akhir lebih cerdas. Rinse wash jeans bisa dipadukan dengan sepatu bot chelsea, chukka, atau pantofel.
Distressed denim jeans merupakan celana yang dibuat atau diberi gaya agar terasa vintage, santai, dan usang.
Kita akan mudah menjumpai bagian-bagian yang sobek atau warna indigonya yang mulai memudar.
Distressed denim dapat dipadukan dalam segala macam penampilan tergantung pada bagaimana kita ingin menatanya.
Baca juga: 9 Tips Menjadikan Jeans Baru Lebih Lembut
Untuk menyempurnakan penampilan, jeans tidak hanya dibuat dalam warga indigo saja. Beberapa merek kemudian meluncurkan warna lain seperti yang berikut ini.
Sekilas mungkin tampilan white jeans akan mirip dengan celana chinos. Hanya saja jeans ini menghadirkan motif sedikit kasar khas denim.
White jeans bisa dijadikan alternatif bergaya karena keserbagunaannya dan mudah dipadukan dengan atasan atau bawahan.
Celana jeans tersebut dapat dipadukan dengan kaos bergaris, blazer navy, loafers, kemeja polo, atau cardigan.
Black Jeans
Black jeans terlihat paling cocok saat berpotongan ramping dan dipadukan dengan pakaian serba hitam atau hitam-putih.
Celana jeans yang satu ini lebih cocok dalam model slim tapered yang bisa dipadukan dengan sepatu bot Chelsea.
Off-White jeans bisa dilirik apabila tidak ingin tampilan yang terlalu bersih atau gelap.
Beberapa gaya selvedge Jepang dan tanpa pewarna yang mewah dapat ditemukan dalam jenis jeans ini.
Baca juga: Aturan Mengenakan Jeans Putih
Celana jeans juga dibuat menyesuaikan kenyamanan pemakainya, berikut ini jenis-jenisnya.
Straight-Leg jeans punya potongan lurus ke atas dan ke bawah di seluruh celana dari pinggang hingga ujung.
Jenis jeans tersebut bisa longgar seperti boyfriend jeans, relaxed-fit jeans, atau slim-fit.
Bedanya dengan skinny jeans, straight-leg jeans tidak dibuat ketat di bagian ujungnya.
Wide-Leg jeans adalah celana denim yang didesain agar longgar di kaki.
Celana jeans ini punya desain yang lebih longgar di bagian bawah.
Celana jeans ini adalah pilihan sempurna sehari-hari untuk pakaian kasual dan punya potongan yang ramping.
Biasanya slim-cut jeans memiliki bentuk lancip dari pertengahan paha hingga pergelangan kaki.
Celana jeans tersebut cocok dengan perpaduan sepatu pantofel atau sepatu bot Chelsea
Slim-Cut jeans juga dapat dipadukan dengan polo dan blazer, kemudian pilihlah celana yang lebih tinggi di pinggul supaya lebih pas di pinggang.
Celana jeans ini punya bentuk yang lebih ketat dan cenderung mengikuti lekukan kaki dari paha hingga ke bawah.
Skinny jeans dapat dikombinasikan dengan kaos polo, sneaker putih, hoodie, maupun kemeja.
Low-Rise jeans punya jarak antara pinggang dengan selangkangan yang lebih pendek sehingga berada di bawah pinggul.
Gaya low-rise terlihat paling cocok dalam pakaian santai dan akan semakin apik bila kita menyukai gaya streetwear yang lebih grunge dengan hoodie besar.
Baca juga: Seberapa Sering Celana Jeans Kesayangan Anda Perlu Dicuci?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.