Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agnes Setyowati
Akademisi

Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat. Meraih gelar doktor Ilmu Susastra dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Aktif sebagai tim redaksi Jurnal Wahana FISIB Universitas Pakuan, Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat  Bogor, dan anggota Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara). Meminati penelitian di bidang representasi identitas dan kajian budaya.

Mengenal "The Dark Triad", Sisi Negatif Kepribadian Manusia

Kompas.com - 13/05/2022, 08:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Istilah ini juga bisa dirujuk untuk melihat sejauh mana individu menilai dirinya paling hebat, paling pintar, paling penting, dan menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya.

Menurut Tracy (2017), tipe kepribadian ini memiliki dua bentuk, yaitu grandiose narcissism yang dicirikan dengan rasa percaya diri yang tinggi, arogan, egois, dan eksibisionis, dan vulnerable narcissism yang ditandai dengan sikap hipersensitif dan bermusuhan (hostile).

Orang dengan kepribadian ini juga tidak hanya berupaya keras untuk menjadi pusat perhatian untuk mendapatkan pujian dari orang lain, tetapi juga kerap memaksakan kehendak, melakukan berbagai cara, dan menuntut segala hal supaya sesuai dengan keinginannya.

Psikopatik

Tipe kepribadian psikopatik dicirikan dengan sikap egois, impulsif, kurangnya empati tidak peduli dengan aturan, tidak ada rasa penyesalan (Giammarco & Vernon, 2015), tidak konsisten, dan gemar membuat situasi menjadi tegang.

Orang dengan tipe kepribadian ini juga sering dijuluki sebagai ‘raja tega’ karena sifatnya yang mengabaikan norma sosial, emosi yang dangkal, dan tidak bertanggung jawab.

Karpan membagi tipe kepribadian ini menjadi dua, yaitu psikopat primer yang diyakini memiliki fondasi genetik dan dikaitkan dengan keegoisan, ketidakpekaan, serta psikopat sekunder yang mengacu pada gangguan emosional dan perilaku antisosial akibat pengaruh lingkungan sekitar.

Menariknya, orang dengan kepribadian psikopat tidak mudah untuk dikenali karena ia tidak selalu identik dengan tindakan kekerasan dan biasanya memiliki persona yang menarik serta mampu mengimpresi orang lain sehingga korbannya tidak sadar bahwa ia seorang psikopat.

Mengapa orang dengan dark triad bisa sukses di dunia kerja?

Terlepas dari citra negatif, kepribadian dark triad bisa memberikan dampak lain. Dalam tulisan Premuzic berjudul “Why Bad Guys Win at Work” yang dikutip dari laman Harvard Bussiness Review, sebuah studi bisnis terkini di Jerman menunjukkan bahwa orang dengan tipe narsistik memiliki pendapatan (salary) yang baik, dan tipe Machiavelli berelasi positif dengan level kepemimpinan dan kepuasan berkarir.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa orang dengan tipe narsistik dan psikopatik cenderung berada di level atas dalam hirarki organisasi dengan pencapaian finansial yang lebih tinggi.

Hervey Cleckey dalam buku klasiknya The Mask of Sanity (1940) menuliskan tentang konseptualisasi psikopat di antara para pelaku bisnis bahwa mereka dengan tipe kepribadian ini secara mengejutkan justru bekerja dengan tekun dan terlihat normal.

Mengapa orang-orang dengan dark triad bisa sukses di dunia kerja? Karena mereka mampu melihat ada sisi ‘baik’ di dalam sisi ‘jahat’, dan mereka juga cenderung bersikap kompetitif.

Studi juga menunjukkan bahwa individu psikopatik dan machiavelli memiliki taktik rayuan dan intimidatif untuk melawan kompetitor potensial dan mampu mengambil hati atasan mereka, dan ini sekaligus menjelaskan mengapa orang dengan dark triad sering dijuluki aktor hebat (a great actor) dan selalu berhasil di setiap hubungan seksual jangka pendek.

Sebuah studi yang dipublikasikan tahun 1951 dan 2011 menemukan bahwa individu dengan kepribadian dark triad ternyata juga memiliki perilaku yang kontraproduktif akibat dari sistem organisasi yang buruk. Tidak hanya itu, mereka juga kerap dikaitkan dengan tindakan korupsi, penggelapan uang, pencurian data di internet, insider trading, dan tindakan kriminal lainnya.

Kenali ciri-ciri orang dengan dark triad

Peter K Jonason & Gregory Webster dari Universitas West Florida dalam artikelnya The Dirty Dozen: A Concise Measure of The Dark Triad (2010) di jurnal American Psychological Association memberikan 12 ciri-ciri orang dengan dark triad.

Ciri-ciri tersebut antara lain; tendensi bertindak manipulatif untuk mencapai tujuannya, gemar berbohong, berlebihan memberikan pujian kepada orang lain, memanfaatkan orang lain, minim empati, mengabaikan moralitas, tidak sensitif/berperasaan, sinis, haus pujian, senang menjadi pusat perhatian, social climber, dan berharap orang lain memperlakukan dirinya secara istimewa.

Oleh karena itu, mulailah waspada jika menemukan ciri-ciri dark triad dalam relasi sosial Anda misalnya di lingkungan kerja, keluarga, pertemanan, bahkan hubungan percintaan, atau boleh jadi kepribadian itu malah ada dalam diri kita sendiri!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com