Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipakai Jokowi, Begini Cerita Sepeda Bambu Bisa Mampir ke Istana

Kompas.com, 7 Juni 2022, 18:56 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (6/6/2022).

Dari rangkaian acara itu, Jokowi mengajak PM Albanese untuk gowes santai di kawasan Kebun Raya Bogor menuju Resto Raasa sejauh 1 kilometer.

Ada yang menarik dari agenda Jokowi dan PM Albanese kala itu, yakni sepeda yang digunakan keduanya adalah sepeda bambu dari Spedagi, merek sepeda asal Temanggung, Jawa Tengah.

Singgih Susilo Kartono, selaku desainer dan founder Spedagi menceritakan bagaimana sepeda bambu yang dirakitnya itu bisa mampir ke Istana Kepresidenan, Bogor.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Sepeda Bambu seperti yang Dipakai Jokowi

Cerita sepeda bambu bisa mampir ke Istana Bogor

Momen sepeda bambu yang di-gowes Jokowi dan PM Australia di Istana Bogor semua terjadi karena kebetulan.

Menurut Singgih, semua itu berawal pada tanggal 1 Juni 2022. Di hari itu, dia tengah berada di Kampus Bambu Turetogo, Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk urusan pekerjaan.

"Saya sendiri sudah beberapa waktu terlibat di kegiatan perbambuan sebagai adviser Yayasan Bambu Lestari yang letaknya di Turetogo, Ngada, NTT," kata dia, Selasa (7/6/2022).

Di momen bersamaan, Jokowi rupanya dijadwalkan ada kunjungan ke Ende, NTT untuk memimpin upacara peringatan Hari Pancasila, sekaligus mampir ke Kampus Bambu tersebut.

"Di kunjungan itu, saya diminta memamerkan Spedagi Bamboo Bike yang sebenarnya dipersiapkan dan ditawarkan ke Jokowi untuk dibeli," kata dia.

"Kebetulan memang bertemu di sini. Ini adalah pertemuan kedua saya. Di tahun 2016 Jokowi pernah membeli sepeda bambu versi yang lebih awal."

Dari pertemuannya dengan Presiden ke-7 Indonesia tersebut, akhirnya Jokowi membeli sepeda bambu untuk kedua kalinya dengan versi terbaru dan lebih banyak penyempurnaan.

Menurut Singgih, sejak pertemuan itu tidak ada yang spesial. Dalam artian tidak ada permintaan dan pembahasan apa pun soal sepeda bambu yang baru saja dibeli Jokowi.

Juga termasuk alasan Jokowi membeli sepeda bambu untuk kedua kali.

Ternyata setelah beberapa hari berselang, sepeda bambu itu terlihat dipakai Jokowi untuk gowes bersama PM Australia di Istana Bogor. 

"Tidak ada yang menghubungi duluan," kata dia.

"Tampaknya setelah melihat sepeda bambu itu kemudian Pak Jokowi dan timnya punya gagasan spontan untuk menggunakan sepeda bambu di acara menyambut kunjungan PM Australia." tandas Singgih.

Setelah sepeda bambu-nya dipakai Jokowi, Singgih pun menyadari bahwa momen itu akan berdampak pada bisnisnya yang fokus pada produk sepeda berkelanjutan itu. 

Dia berharap untuk ke depannya, bisa lebih memaksimalkan lagi potensi dan kemampuan dalam kegiatan produksi, sehingga bisa mencukupi kebutuhan akan sepeda bambu. 

"Kami ingin skill up kegiatan produksi sehingga jumlah produksi jadi lebih banyak."

"Mau bangun showroom yang bagus dan keren di tempat kami, di desa. Sehingga akan menumbuhkan image untuk menemukan produk yang bagus, orang harus ke desa." tandas Singgih. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau