Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2022, 09:22 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Kemungkinan besar, anak tidak mengetahui kebiasaan menggigit pakaian bukanlah kebiasaan baik. Anak juga menjadi lebih sadar ketika sudah diberitahu oleh kita.

Apabila anak menyadari kebiasaan menggigit pakaian, tanyakan apakah anak merasa baik-baik saja saat melakukan kebiasaan itu di depan teman-temannya di sekolah.

Jangan lupa bertanya pada guru sekolah untuk melihat apakah ada pola tertentu yang menyebabkan anak menggigit pakaiannya.

Cara ini akan membantu kita memahami jika perilaku tersebut dapat berdampak pada kehidupan sosial anak atau tidak.

Tips menghentikan kebiasaan menggigit pakaian pada anak

Jika kebiasaan menggigit pakaian berdampak negatif pada kehidupan anak, ikuti tips berikut untuk membantu anak menghentikan kebiasaan itu.

1. Kenali pemicunya

Apakah anak cenderung menggigit pakaian ketika merasa lapar, berfokus pada tugas sekolah, sebelum istirahat, bermain, atau saat anak gugup berinteraksi?

Dengan mengenali pemicunya, kita bisa mencoba menghentikan perilaku anak sejak dini.

Sebagai contoh, jika anak cenderung mengunyah pakaian saat lapar, sediakan camilan sehat untuknya.

Sedangkan, di saat anak merasa gugup, bantulah dengan mengajari teknik untuk mengelola stres seperti pernapasan perut.

2. Berikan alternatif

Anak yang mengunyah bajunya sedang mencari rangsangan oral, jadi tawarkan produk yang dibuat khusus untuk hal itu.

Di pasaran, terdapat kalung kunyah yang lembut dan aman bagi anak, termasuk yang berbentuk seperti gigi ikan hiu atau manik-manik.

Grashow merekomendasikan cara lain untuk meminimalkan kebiasaan mengunyah pakaian, yakni membuat tangan anak menjadi sibuk.

Cobalah berikan kuas atau mainan kecil untuk mengalihkan perhatiannya dari menggigit pakaian.

3. Berkonsultasi dengan profesional

Grashow menyarankan agar orangtua berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak.

"Dokter akan melihat adanya kesulitan fokus atau perhatian pada anak, kemampuan anak berhubungan dengan orang lain, riwayat keterlambatan perkembangan atau bahasa, dan tingkat kecemasan," sambungnya.

Jika anak menelan benda yang tidak dapat dicerna, dokter kemungkinan juga melakukan pemeriksaan nutrisi guna memastikan insiden itu tidak berdampak pada kesehatan mereka, tambah Patel.

Baca juga: Kiat Tenangkan Anak yang Rewel di Acara Formal, Seperti Pangeran Louis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com