Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Pertengkaran Antara Kakak Beradik Dianggap Tidak Normal?

Kompas.com, 12 Juni 2022, 09:54 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com - Bertengkar dan berdebat mungkin merupakan pemandangan biasa bagi orangtua yang memiliki lebih dari satu anak.

Ya, kakak beradik memang unik. Tak jarang, mereka akan terlihat sangat akrab dan bermain bersama layaknya sepasang sahabat.

Namun di lain waktu, mereka malah bertengkar hebat hingga mengatakan hal buruk pada satu sama lain.

Hal ini mungkin akan membuat orangtua khawatir dan bingung kapan harus melerainya dan kapan harus membiarkannya.

Baca juga: 5 Keuntungan Kakak Beradik Dibandingkan Anak Tunggal

Nah, sebelum memikirkan kapan kita perlu melerainya, perlu diketahui bahwa persaingan dan pertengkaran di antara saudara itu normal dan tidak disebabkan oleh gagalnya didikan orangtua.

Dikutip dari Kids Health, ada beberapa alasan mengapa persaingan dan pertengkaran itu terjadi.

Biasanya pertengakaran terjadi karena faktor kecemburuan, meski bisa disebabkan karena kebutuhan anak berubah.

Anak yang lebih besar mungkin tidak lagi menyukai mainan dan permainan bayi yang disukai adiknya, sehingga tidak mau lagi bermain dengannya.

Lalu perlu diingat, meski merupakan saudara kandung yang memiliki beberapa DNA yang sama, setiap anak berbeda.

Artinya, tentu ada kalanya mereka tidak setuju dengan pendapat saudaranya sendiri sehingga pertengkaran tidak dapat dihindari.

Baca juga: Kakak-Adik Susah Akur, Begini 7 Cara Menghadapinya

Tanda pertengkaran kakak beradik tidak lagi normal

Meski pertengkaran di antara kakak-beradik itu normal, ada kalanya pertengkaran itu melewati batas.

Jika itu terjadi, orangtua perlu turun tangan dan tidak membiarkan anak-anaknya menyelesaikan masalahnya sendiri begitu saja.

Dikutip dari Today's Parent, salah satu tanda pertengkaran tidak lagi normal adalah jika anak-anak tidak bisa tahan berada di satu ruangan yang sama.

Ya, jika pertengkaran masih normal, anak masih bisa menghabiskan waktu di tempat yang sama meski tidak mau menyapa satu sama lain.

Sebaliknya, jika anak sampai tidak bisa disatukan, itu tandanya pertengkaran sudah berlebihan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau