Kegiatan terakhir yang dapat dilakukan orangtua bersama anak remaja adalah menggambar jembatan.
Mintalah anak remaja menggambar jembatan pada kertas gambar, lalu gambar pula sesuatu yang ingin ia tinggalkan pada sisi kiri jembatan dan sesuatu yang ingin ia tuju di sisi kanan jembatan.
Anak remaja juga diminta untuk menggambar sesuatu di bawah jembatan, yaitu semua yang menggambaran rintangan yang akan ia temui jika berjalan di atas jembatan.
Dan gambar juga sesuatu di atas jembatan sebagai support atau dukungan yang akan ia peroleh saat berjalan di atas jembatan.
Setelah gambar selesai dibuat oleh anak remaja, orangtua lalu meminta anak untuk menggambar dirinya di atas jembatan.
Kegiatan menggambar jembatan ini bertujuan agar anak remaja menentukan tujuan atau cita-citanya, dan tentu saja lengkap dengan sesuatu yang ia anggap sebagai penghalang menuju cita cita tersebut (gambar sesuatu di bawah jembatan) dan sesuatu yang mendukung ia mencapai tujuan tersebut (gambar sesuatu di atas jembatan).
Sementara posisi anak di atas jembatan menunjukkan persepsi anak remaja pada perjalananya menuju harapan atau cita-citanya.
Dialog antara orangtua dan anak remaja dapat dikembangkan setelah sesi ini berlangsung.
Misalnya, orangtua dapat menanyakan apa material jembatan yang ia buat (apakah besi, kayu, beton dan lainnya, hal ini dapat mewakili persepsi anak tentang kekuatan dan keyakinan ia dalam menuju cita-citanya)
Beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua ketika melakukan kegiatan ini bersama anak remaja, motivasilah anak remaja untuk tidak ragu dalam menggambar.
Pada dasarnya kegiatan ini bukan memaksa anak remaja untuk menghasilkan karya seni yang indah atau membuat ia menjadi seorang seniman, tetapi mengajak anak menyadari potensi dirinya.
Kegiatan ini juga memiliki manfaat positif lain antara lain, mengajak remaja untuk kreatif, melatih untuk berkomunikasi dan menganalisa sesuatu dengan mencari hubungan diri dan gambar.
Pesan terakhir yang penulis harapkan pada orangtua adalah, perbanyak dialog dengan remaja saat melakukan kegiatan ini.
Orangtua dilarang untuk menilai kalau gambar yang anak remaja buat kurang tepat atau buruk, karena kegiatan ini bukan untuk menentukan tepat, dan tidak tepat, benar dan salah tapi persepsi anak tentang dirinya sendiri.
Selamat mencoba...
* Shafa Nur Rahmadani dan Timothy Leonardo, Mahasiswa Fakultas Psikologi Untar, peserta program MBKM KKN Tematik 2022
Untung Subroto, dosen Fakultas Psikologi Untar