Gaya hidup yang paling berpengaruh dalam menentukan kualitas sperma adalah soal asupan makanan yang kaya nutrisi.
Sebut saja vitamin C, vitamin D, folat, seng, dan antioksidan baik untuk memperbaiki kualitas sperma.
Kandungan gizi yang baik untuk sperma itu bisa didapatkan dari aneka jenis buah , sayuran hingga kacang dan biji-bijian.
Jika dalam pola makan sehari-hari dirasa cukup sulit untuk memenuhi asupan gizi tersebut, mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen tambahan bisa membantu.
Tumpukan lemak di tubuh bisa berpengaruh pada kadar testosteron hingga menurunkan gairah seksual.
Bagi para suami yang tengah menjalani program kehamilan, coba tinjau lagi berat badan yang dimiliki.
Ketika body mass index (BMI) melebihi angka 30 alias masuk ke skala obesitas, maka peluang kehamilan akibat kualitas sperma yang buruk bisa berkurang secara signifikan.
Coba sesuaikan lagi pola makan serta aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari demi menurunkan berat badan agar kualitas sperma kembali membaik.
Sejumlah penyakit tertentu bisa berdampak pada pengurangan kualitas sperma. Misalnya gondok, diabetes, cystic fibrosis, penyakit kelamin hingga penggunaan obat-obatan tertentu.
Jika khawatir dengan kualitas sperma, maka konsultasikan setiap masalah ke dokter yang tepat.
Dokter terkait setidaknya dapat memberikan sejumlah masukan penting untuk mengatasi dan menangani masalah kualitas sperma yang memburuk dari waktu ke waktu.
Baca juga: Ingin Istri Cepat Hamil? Ini 11 Cara Meningkatkan Kualitas Sperma
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.