Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Ada, 10 Fitur Pelukan yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 24/06/2022, 10:35 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada banyak alasan mengapa seseorang memeluk orang lain, mulai dari pelukan sebagai salam, memeluk pasangan dengan penuh kasih sayang, hingga memeluk untuk menghibur seseorang yang tengah berduka.

Karena keragaman pelukan ini, beberapa blog dan situs web hiburan sering mengunggah artikel yang menyebutkan ciri-ciri berbagai jenis pelukan, seperti pelukan romantis atau pelukan persahabatan.

Namun dalam sebuah artikel ilmiah yang ditulis psikolog Sebastian Ocklenburg dan rekannya pada 2022, disebutkan bahwa tim peneliti berpendapat bahwa mengelompokkan pelukan ke dalam jenis seperti itu tidak optimal untuk penelitian psikologis.

Dikutip dari Psychology Today, klasifikasi pelukan seperti itu dapat mempromosikan stereotip gender yang berbahaya. Misalnya, pelukan antara dua pria yang dianggap lebih canggung dibanding kombinasi jenis kelamin lainnya.

Lalu di sisi lain, mengkategorikan pelukan ke dalam tipe-tipe itu sangat berfokus pada satu dimensi, seperti jenis kelamin atau status romantis dari orang yang terlibat

Bahkan, Ocklenburg juga menyebutkan bahwa akan ada banyak fitur dalam berpelukan yang hilang jika dikategorikan seperti itu.

Baca juga: Hari Pelukan, Jangan Sepelekan Manfaat Berpelukan Ini

Nah, menurutnya, ada banyak jenis pelukan yang ditunjukkan dari 10 fitur dan cirinya. Apa saja?

Para pemain timnas Argentina berpelukan seusai mengalahkan Paraguay 1-0 pada laga Grup A Copa America 2021 yang dihelat di Mane Garrincha Stadium, Brasil, pada Selasa (22/6/2021) pagi WIB.AFP/ EVARISTO SA Para pemain timnas Argentina berpelukan seusai mengalahkan Paraguay 1-0 pada laga Grup A Copa America 2021 yang dihelat di Mane Garrincha Stadium, Brasil, pada Selasa (22/6/2021) pagi WIB.
Jumlah orang dan hewan yang terlibat

Faktor terpenting pertama adalah jumlah orang yang terlibat di dalamnya.

Berpelukan umumnya melibatkan dua orang, namun, terkadang beberapa orang saling berpelukan.

Group hugging atau berpelukan dengan banyak orang juga bukanlah hal aneh, terutama dalam tim olahraga.

Lalu, ada juga yang senang memeluk hewan peliharaan kesayangannya.

Durasi pelukan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa durasi pelukan terkait dengan perasaan seseorangnya. Misalnya, pelukan selama lima atau sepuluh detik dianggap lebih positif secara emosional daripada pelukan satu detik.

Jadi, pelukan yang lebih emosional atau penuh perasaan umumnya berdurasi sekitar lima sampai sepuluh detik bagi kebanyakan orang.

Namun, durasi pelukan ini tetap memiliki batas. Sebab bagi kebanyakan orang, berpelukan untuk waktu yang cukup lama bisa membuat diri merasa canggung. Jadi, pastikan untuk tidak memeluk seseorang terlalu lama.

Baca juga: Memahami Efek Berpelukan, Atasi Stres hingga Jaga Tekanan Darah

Ilustrasi pasangan sedang berpelukan.jcomp/ Freepik Ilustrasi pasangan sedang berpelukan.
Gerakan anggota tubuh

Pelukan antara dua orang bisa sangat berbeda, mulai dari sentuhan sekilas hingga pelukan erat.

Karena itu, penting bagi kita untuk mengkarakterisasi gerakan bagian tubuh yang terlibat dalam pelukan itu, seperti jumlah lengan yang digunakan atau di mana posisi tangan saat memeluk seseorang.

Selain itu, gerakan dada dan bahu, ada tidaknya kontak kaki, serta kontak di kepala seoerti berciuman pun perlu dipertimbangkan.

Lalu perlu diketahui, meski beberapa orang mengira bahwa semakin banyaknya kontak tubuh dapat membuat adanya emosi yang lebih kuat, hubungan ini sulit dijelaskan secara sains.

Kemungkinan, hal ini dimodulasi oleh preferensi terkait ruang pribadi dan sentuhan.

Seberapa besar tekanan yang digunakan

Tekanan yang lebih besar dalam pelukan menunjukkan lebih banyak emosi positif terhadap orang yang dipeluk.

Oleh karena itu, kekencangan pelukan dan jumlah tekanan yang diberikan pada orang lain perlu diukur dengan baik.

Baca juga: Berpelukan Sama Pentingnya dengan Seks dalam Hubungan Suami Istri

Arah pelukan

Penelitian menemukan bahwa kebanyakan orang lebih suka berpelukan dengan lengan kanan di bagian atas lawan berpelukan.

Perlu diingat, lengan dominan yang dipakai untuk memeluk merupaka fitur penting dari sebuah pelukan.

Pasalnya, penelitian menunjukkan bahwa dalam situasi emosional, lengan dominan akan bergeser ke kiri. Artinya, arah pelukan merupakan salah satu hal terpenting dalam berpelukan.

Ilustrasi berpelukan dengan teman lama.Freepik/ Freepik Ilustrasi berpelukan dengan teman lama.
Hubungan antara orang yang berpelukan

Hubungan antara orang yang berpelukan juga merupakan salah satu faktor penting dalam aktivitas ini.

Umumnya, orang yang berpelukan mengenal satu sama lain, seperti dengan pacar, orangtua, anak, anggota keluarga, atau teman.

Kendati demikian, terkadang kita memeluk orang yang tidak kita kenali sebelumnya, seperti teman dari teman yang baru saja kita temui di sebuah pesta.

Lalu, biasanya kita memiliki hubungan emosional positif dengan seseorang yang kita peluk, meski pelukan dengan hubungan netral tetap bisa terjadi.

Misalnya, saat memeluk seseorang yang tidak akrab dengan kita sebagai bentuk salam di sebuah acara sosial.

Bahkan, beberapa orang akan memeluk orang lain dalam situasi negatif, misalnya, saat menenangkan anggota keluarga di pemakaman.

Baca juga: Sering Berpelukan Bikin Pasangan Lebih Panjang Umur

Signifikansi emosional

Terlepas dari hubungan antara orang-orang yang berpelukan, sebenarnya pelukan dapat terjadi dalam berbagai situasi. Misalnya, situasi positif emosional seperti memberi pelukan pada pasangan dengan sepenuh hati.

Pelukan juga dapat terjadi dalam situasi emosional netral, seperti memberi pelukan sebagai salam, dan dalam situasi emosional negatif, seperti memeluk seseorang yang tengah berduka.

Ilustrasi berpelukan Shutterstock.com Ilustrasi berpelukan
Latar belakang budaya

Budaya juga memamainkan peran penting terhadap pelukan seseorang.

Konvensi budaya, seperti seberapa konservatif atau liberal masyarakat suatu negara sangat memengaruhi pandangan seseorang terhadap sentuhan sosial seperti memeluk.

Biasanya, mereka yang lebih muda dan lebih liberal di negara-negara yang tidak terlalu konservatif akan lebih sering memeluk dibanding orang yang lebih tua dan berada di negara-negara konservatif.

Kepribadian seseorang

Durasi rasa ingin memeluk seseorang sebenarnya bergantung pada sifat.

Orang yang menunjukkan keterbukaan diri yang tinggi umumnya lebih menikmati sentuhan sosial seperti berpelukan.

Sebaliknya, orang yang menunjukkan neurotisisme tinggi atau memiliki kecenderungan memiliki emosi negatif memiliki preferensi yang lebih rendah untuk menyentuh orang lain.

Peran trauma.

Terakhir, perlu dipahami bahwa tidak semua orang suka dipeluk.

Beberapa orang mungkin memiliki trauma yang membuat pelukan terasa tidak nyaman atau membuatnya cemas dan panik.

Misalnya, pasien dengan gangguan kecemasan atau PTSD yang membutuhkan ruang personal lebih luas agar tetap merasa nyaman.

Intinya, jika seseorang nampak tidak nyaman dipeluk, penting bagi kita untuk menghargainya. KIta juga perlu memahami bahwa tidak suka diperluk bukan berarti orang itu tidak menyukai kita.

Baca juga: Sadarilah, 10 Alasan untuk Lebih Banyak Berpelukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com