KOMPAS.com - Banyak perusahaan asal Jerman yang dikenal karena keahliannya dalam menciptakan alat yang presisi.
Jerman juga menjadi rumah bagi sejumlah pembuat jam ternama. Sebut saja A. Lange & Sohne, Glashutte Original, hingga Moritz Grossman.
Namun, merek jam Jerman tampaknya masih kalah pamor dari brand asal negara tetangganya, Swiss.
Dengan merek-merek semacam Omega, Patek Philippe, Audemars Piguet, Breitling, Jaeger-LeCoultre, Roger Dubuis, hingga Richard Mille, wajar jika Swiss selalu dianggap sebagai kiblat dalam pembuatan jam tangan dunia.
Baca juga: Rekor, Kamera Leica Berusia 1 Abad Laku Rp 222 Miliar
Padahal kenyataannya, dalam merancang jam tangan, hampir semua watchmaker Swiss mengandalkan satu perusahaan dari Jerman, yaitu Leica.
Leica berpengaruh besar terhadap perkembangan fotografi modern dan kerap disebut-sebut sebagai produsen optik presisi yang berkualitas tinggi.
Optik presisi inilah yang senantiasa diandalkan oleh para pembuat jam Swiss.
Tanpa adanya perangkat mikroskop, kaca pembesar, atau lensa dari Leica, mungkin industri jam tangan Swiss tidak akan eksis seperti sekarang.
Belum lama ini, Jamie Weiss, jurnalis DMarge berkesempatan mengunjungi pabrik Jaeger-LeCoultre di Vallee de Joux di utara Jenewa, Swiss.
Baca juga: Omega Seamaster Planet Ocean Ultra Deep, Jam Tangan Selam 6.269 Meter
Selama berada di sana, ia menemukan betapa banyaknya perangkat Leica yang digunakan JLC untuk mendesain arloji perusahaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.