KOMPAS.com - Perkembangan otak anak merupakan salah satu topik yang cukup sering dibahas dan dipelajari dalam dunia parenting.
Hingga saat ini, banyak peneliti yang yang terus mempelajari bagaimana lingkungan, faktor biologis, dan genetik dapat membentuk perilaku seorang anak.
Bahkan baru-baru ini, ditemukan bahwa jika ingin anak memiliki perkembangan otak yang sehat, maka orangtuanya pun perlu memiliki perilaku yang konsisten.
Baca juga: 5 Model Konsekuensi Negatif demi Perilaku Anak yang Lebih Baik
Dikutip dari Medical Xpress dan The Conversation, temuan itu didapatkan setelah sekelompok peneliti mempelajari perkembangan otak anak guna mengupas bagaimana pengalaman di awal kehidupan berdampak pada perkembangan otak.
Hasilnya, ditemukan bahwa perilaku dan pola asuh yang tak dapat diprediksi dapat mengganggu perkembangan sirkuit otak emosional anak.
Artinya, anak memiliki risiko tinggi terkena penyakit mental atau penggunaan zat di kemudian hari jika pola asuh yang dianut orangtuanya tak dapat diprediksi.
Dikutip dari Moms, risiko tersebut dapat diakibatkan karena sistem sensorik otak anak yang tidak terlatih.
Masalah pengelihatan anak pun dijadikan contoh.
Misalnya, jika seorang anak memiliki mata malas yang parah, mereka dapat mengalami masalah penglihatan seumur hidup jika tidak mendapatkan perhatian yang dibutuhkan.
Hal ini mengingatkan kita bahwa anak perlu orangtua yang selalu konsisten baik dalam perkataan, pikiran, maupun tindakannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.