Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/07/2022, 11:00 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak yang beranggapan bahwa perempuan lebih lihai dan sering berselingkuh.

Seseorang yang tidak bahagia dan minim kecocokan dengan pasangannya memang bisa berselingkuh untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Dalam proses ini, beberapa orang, terlepas dari jenis kelaminnya, memiliki berbagai taktik selingkuh yang cerdas agar tidak ketidaksetiaan mereka tidak bocor.

Baca juga: 20 Pertanda Pasangan Selingkuh, Menurut Detektif Swasta

Dibandingkan para laki-laki, Kaum Hawa konon memiliki cara bersikap tidak setia yang berbeda namun sama-sama mencari kebahagiaan lain dari orang lain.

Benarkah?

Dikutip dari Fatherly, disebutjan bahwa perempuan bisa berselingkuh saat menemukan opsi yang lebih sehat, lebih baik, dan lebih superior dibanding suaminya sendiri.

Perempuan juga disebut-sebut dapat berselingkuh saat merasa tidak lagi dicintai.

“Beberapa penelitian menagtakan bahwa perempuan lebih mudah berselingkuh saat dia merasa tidak dihargai, dicintai, atau dipahami,” ujar Tim Cole, profesor di DePaul University dan penulis dari buku Broken Trust: Overcoming An Intimate Betrayal.

Baca juga: Pasangan Selingkuh, Apakah Layak Dapat Kesempatan Kedua?

Ilustrasi selingkuhAntonioGuillem Ilustrasi selingkuh
Dikatakan, perempuan juga mencari kesempatan berselingkuh saat mereka berusaha kabur dari pernikahannya saat itu.

Sementara laki-laki cenderung mencari kesempatan dalam level yang lebih luas.

Pasalnya, laki-laki mencoba mencari kompabilitas di antara banyak orang.

Diyakini, perempuan juga akan sangat pandai menutupi perselingkuhannya.

Mereka umumnya sangat memahami perilaku suaminya, sehingga mudah untuk menutupi jejaknya sendiri.

Perempuan juga diketahui dapat menontrol mood suaminya, yang membuatnya lebih mduah berselingkuh.

Baca juga: 4 Dampak Buruk Perselingkuhan bagi Kesehatan Mental

Adapun soal alasan di balik perselingkuhan, beberapa wanita memang memiliki tingkat harga diri yang rendah sehingga butuh validasi di luar hubungan nyatany. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com