Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Apa yang Harus Dilakukan ketika Terjebak dalam Toxic Relationship?

Kompas.com - 18/07/2022, 15:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Lantas, apa yang harus dilakukan?

1. Komunikasi Efektif dan Asertif

Prof. Dra. R.A. Yayi Suryo Prabandari, seorang Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, mengatakan bahwa langkah pertama dalam mengatasi toxic relationship adalah dengan berbicara.

Pertama adalah berbicara secara efektif. Artinya, masing-masing pihak dapat memahami pesan yang berusaha disampaikan

Secara praktis, hal ini bisa dilakukan dengan mengutarakan isi hati dan keluh kesah secara hati-hati dan berada di waktu yang tepat. Cobalah untuk menyempatkan di waktu kosong, jangan dilakukan ketika masing-masing pihak belum siap untuk berbicara.

Kedua adalah berbicara secara asertif. Menurut Yayi, asertif berarti rasional, yaitu menyatakan secara langsung yang diinginkan dengan tetap menghargai dan memahami perasaan satu sama lain.

Baca juga: Tanda-tanda Toxic Relationship dan Cara Menanganinya

2. Bersedia untuk Berubah Bersama

Jika kesepahaman antarpihak sudah dipertemukan lewat berbicara, langkah selanjutnya adalah ketersediaan untuk berubah secara bersama-sama.

Ketersediaan ini harus dilandaskan pada kesadaran kedua pasangan, bukan hanya satu pihak saja. Jika kesadaran sudah muncul, menurut Manly, ini dapat mencerminkan bahwa terdapat minat untuk berubah ke arah yang lebih baik.

“Ini dapat dengan mudah terwujud dengan adanya minat berbicara (tentang posisi masing-masing dalam toxic relationship,” tambah Manly.

3. Konsultasikan ke Profesional

Dalam beberapa kasus, toxic relationship yang terjadi sudah sangat jauh terjadi sehingga akan sulit untuk dibenahi. Oleh karena itu, bantuan dari luar seperti profesional dapat sangat membantu untuk mengatasi hubungan toksik ini.

Tidak ada salahnya meminta bantuan profesional. Mereka justru akan mendengarkan dan memberi masukkan-masukkan konstruktif dengan perspektif yang netral dan tidak memihak.

Namun, apabila terasa sulit menyambangi profesional secara sendirian, cobalah untuk meminta bantuan orangtua, teman, atau sahabat untuk menemani.

Mereka akan dengan senang hati membantu, seperti yang Anya dan Adji lakukan dalam siniar Anyaman Jiwa edisi Kisah Anya dan Adji episode “Terjebak di Hubungan yang Kurang Sehat” di Spotify.

Dengarkan lebih lengkapnya dalam siniar Anyaman Jiwa yang tayang setiap hari Rabu dan Jumat di Spotify atau akses melalui tautan berikut dik.si/aj_anyaadji3.

Baca juga: 4 Perbedaan Hubungan Toxic dan Abusive, Sudah Tahu Belum?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com