Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2022, 08:49 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Hypebeast

KOMPAS.com - Jam tangan mewah seringkali dikaitkan dengan material emas, titanium, atau karbon dengan sentuhan batu berlian yang menawan.

Tidak dapat disangkal, memang banyak pembuat jam terkenal yang merancang model seperti itu, mulai dari Hublot, Richard Mille, hingga Jaeger-LeCoultre.

Namun De Bethune seperti berusaha mendobrak batasan dalam desain jam tangan yang selama ini cenderung monoton.

Merek ini justru mengusung tema yang relatif jarang disentuh oleh manufaktur jam lain, yakni astronomi.

Ada karya watchmaker independen Swiss itu yang menampilkan ornamen berupa bebatuan luar angkasa, salah satunya DB28 Kind of Blue Tourbillon Meteorite yang diluncurkan di tahun 2017 silam.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Meteorit Sikhote-Alin Seberat 90.000 Kilogram Jatuh Ke Bumi

Pada arloji tersebut, manufaktur memasang potongan batu meteorit yang diperkirakan jatuh dari luar angkasa sekitar 4.000 tahun lalu.

Setahun sebelumnya, merek yang didirikan David Zanetta dan Denis Flageollet di tahun 2002 ini pernah merilis Dream Watch 5.

Material utama yang digunakan untuk membuat bodi arloji terdiri dari campuran titanium dengan batuan meteorit, menampilkan warna biru dengan corak ungu yang tampak mengilap jika terkena cahaya.

 

De Bethune B25 Starry Varius Aerolite De Bethune B25 Starry Varius Aerolite

Tahun ini, De Bethune mengusung salah satu koleksi unggulan manufaktur Starry Varius, yang juga dihiasi batu meteorit.

Dinamai DB25 Starry Varius Aerolite, arloji ini memiliki cangkang 42 milimeter yang dipoles titanium, disertai fitur dead beat second (fitur yang membuat jarum detik berdetak pada satu ketukan per detik atau 1 Hz).

Permukaan pelat atau dial dari batu meteorit diberi warna biru termal dengan titik-titik kecil berwarna white gold yang mewakili tata surya.

Tampilan konstelasi ini bisa disesuaikan pengguna berdasarkan waktu, tanggal, dan tempat tertentu.

"Tidak ada logam lain yang bermuatan energi dan emosi murni seperti batu meteorit yang terbentuk di kumpulan bintang-bintang," sebut Flageollet mengenai DB24 Starry Varius Aerolite ini.

De Bethune B25 Starry Varius Aerolite De Bethune B25 Starry Varius Aerolite

Dalam pembuatan permukaan dial tersebut, Flageollet menggunakan batu meteorit Muonionalusta yang diyakini menghantam Bumi sekitar satu juta tahun sebelum Masehi di suatu tempat antara FInlandia dan Swedia.

Muonionalusta disebut-sebut sebagai salah satu batu meteorit tertua di dunia.

Arloji ini juga dilengkapi mekanisme tourbillon 30 detik yang terbuat dari campuran bahan titanium dan silikon sehingga bobotnya terbilang ringan, hanya 0,18 gram.

Tak ketinggalan, gerakan escapement yang beroperasi pada ketukan 5 Hz dapat dilihat melalui kaca kristal safir di cangkang belakang.

De Bethune DB25 Starry Varius Aerolite diproduksi secara terbatas, hanya lima unit setiap tahun.

Harga yang ditawarkan sebesar 250.000 franc Swiss atau sekitar Rp 3,8 miliar (belum termasuk pajak).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com