Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gigi Anak Berantakan, Apakah Perlu Segera Pasang Behel?

Kompas.com - 26/07/2022, 20:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orangtua khawatir ketika gigi anaknya berantakan sehingga timbul keinginan untuk menggunakan behel.

Pemasang kawat gigi dianggap bisa menjadi solusi agar penampilan anak lebih baik sekaligus menjaga kesehatan mulutnya.

Terlebih lagi dengan salah kaprah yang beredar jika behel membuat penggunanya terlihat lebih modis dan bagi anak-anak, lebih lucu.

Baca juga: Viral Balita Dipasangi Behel, Ini Kata Dokter Gigi soal Bahayanya

Dokter gigi asal Universitas Gadjah Mada, drg. Ayuningrum mengatakan orangtua perlu lebih bijak dalam menangani kasus gigi anak yang berantakan.

Behel bukan satu-satunya solusi meskipun alat medis ini banyak dipakai orang dewasa untuk kasus serupa.

"Anak itu bukan miniatur orang dewasa, enggak bisa disamain," ujarnya.

"Kalaupun anak-anak mau dibenerin giginya sedari kecil lebih direkomendasikan perawatan dengan intervensi ke tulang rahangnya dengan penggunaan alat myofungsional," jelasnya, kepada Kompas.com, kemarin.

Hal terpenting, katanya, adalah pondasi gigi anak yakni tulang rahang yang relasinya benar, bagian atas dengan bawah.

Selain itu, sekarang sudah ada beberapa produk perawatan gigi yang lebih aman misalnya berbahan silikon lentur guna menata gigi sedari kecil.

"Tekanannya ringan, enggak sekuat kalau behel," katanya.

Baca juga: Kelebihan Meratakan Gigi dengan Aligner Dibanding Behel

Penggunaan behel agar gigi anak lebih rapi bisa ditunda dulu sampai anaknya sudah kooperatif dan bisa menjaga kebersihan giginya sendiri.

Pasalnya, alat medis ini membutuhkan kesadaran penggunanya untu merawatnya termasuk membersihkan sisa makanan yang mungkin tersangkut di sela-sela.

Kesehatan gigi anak lebih utama dibandingkan estetika dengan behel

Orangtua sebaiknya memiliki prioritas yang tepat soal kesehatan gigi dan mulut anak, bukan hanya soal estetika dengan memasang behel.

Drg. Ayuningrum berpesan agar orangtua fokus pada kesehatan gigi anak secara mendasar lebih dulu.

Apalagi jika anak memiliki gigi yang bermasalah seperti bolong, plak atau adanya karies.

"Kalau giginya masih banyak bolong-bolong engga ribet tapi gigi enggak rapi dikit udah ribet pengen behel, itu perlu dipertanyakan lagi," ujar wanita yang sedang menjalani pendidikan spesialis kawat gigi ini.

"Mindset-nya kan sehat dulu baru cantik jangan cantik dulu baru sehat dipikir ntar," tandasnya.

Kebiasaan buruk sedari bayi bisa merusak gigi anak-anak.Unsplash/Shalev Cohen Kebiasaan buruk sedari bayi bisa merusak gigi anak-anak.
Ketika anak memiliki gigi yang berantakan, orangtua dianjurkan memberikan contoh yang baik di rumah dengan rajin menyikat gigi.

"Karena gigi enggak rapi kan kemungkinan kotornya besar jadi harus sering-sering dibersihkan," katanya lagi.

Setelah itu fokus pada perbaikan struktur rahang agar pertumbuhan gigi dewasa anak lebih baik.

Hal yang lebih penting lagi, Dokter Ayuningrum menekankan pentingnya datang ke orang yang tepat jika ingin merapikan gigi anak.

"Kalau gigi anak berantakan ya boleh dirapikan tapi ya datanglah ke orang yg tepat. Enggak asal," katanya menyoroti fenomena tukang gigi yang menjamur. 

"Lagian juga urgensi gigi enggak rapi di anak tu apa to? Lebih urgen gigi bolong sebenernya," tandasnya.

Baca juga: 5 Tips Mudah Cegah Gigi Berlubang dari Dokter Gigi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com